Evaluasi Implementasi Konsep Green Planning And Design
Studi Kasus Pada Kawasan Kota Baru Mamminasata Di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros
DOI:
https://doi.org/10.35965/ursj.v7i1.3808Keywords:
Mamminasata, Green City, StrategyAbstract
Pengembangan kawasan perkotaan di Indonesia berkembang sangat cepat, dan dinamis sehingga aktivitas dan pengembangannya akan menimbulkan berbagai macam problematika dan dampak permasalahan lingkungan seperti ketidakseimbangan antara pertumbuhan kawasan perkotaan dan peningkatan kualitas lingkungan. Kondisi inilah yang menjadikan Kota menjadi tidak nyaman untuk dihuni. Kabupaten Maros pun telah menjadi kabupaten yang berkembang sangat pesat mengikuti perkembangan kota Metropolitan Makassar sebagai kota Induk, memaksa Kabupaten Maros yang menjadi bagian dari kawasan perkotaan Mamminasta (Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar), menjadi berkembang dengan cepat. Terkhusus pada kawasan perkotaan baru di Kecamatan Moncongloe yang menjadi kawasan kota Satelit. Namun adapula ancaman yang terjadi di Kecamatan Moncongloe yaitu sering terjadinya Banjir, pembakaran sampah oleh masyarakat serta pengelolaan drainase yang kurang baik maka diperlukan suatu konsep pencegahan dan penanganan untuk menanggulangi permasalahan tersebut yaitu konsep kota hijau atau biasa disebut “Green city”. Adapun konsep pendekatan ini masih belum maksimal diterapkan di Kecamatan Moncongloe, maka output dari penelitian ini yaitu mengevaluasi seberapa besarkah penerapan yang telah dilakukan di lokasi penelitian serta merumuskan strategi untuk meningkatkan kinerja dari setiap indikator kota hijau.
The development of urban areas in Indonesia is developing very fast, and is dynamic, so that its activities and development will cause various kinds of problems and impacts of environmental problems, such as imbalances between the growth of urban areas and the improvement of environmental quality. This condition makes the city uncomfortable to live in. Maros Regency has also become a district that is developing very rapidly following the development of the Metropolitan city of Makassar as the main city, forcing Maros Regency which is part of the Mamminasta urban area (Makassar, Maros, Sungguminasa, and Takalar) to develop rapidly. Especially in the new urban area in Moncongloe District which is a satellite city area. However, there are also threats that occur in Moncongloe District, namely frequent flooding, burning of garbage by the community and poor drainage management, so a concept of prevention and handling is needed to overcome these problems, namely the concept of a green city or commonly called "Green city". The concept of this approach is still not maximally applied in Moncongloe District, so the output of this study is to evaluate how much implementation has been done in the research location and formulate strategies to improve the performance of each indicator of a green city.
Downloads
References
Arbury, J., 2005. From Urban Sprawl to Compact City – An analysis of Urban Growth Management in Auckland. Tesis dari Geography and Environmental Science, University of Aucland, Auckland
Agung, F., Salim, A., & Budiharto, T. (2023). Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Rantepao, Kabupaten Toraja Utara. Journal of Urban Planning Studies
Cowan,ST., 2004, Manual for the Identification of Medical Fungi, Cambridge University Press, London.
Hasanah. (2015). Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI PadaPembelajaran Sistem Laju Reaksi Menggunakan Model Problem Solving. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Kustiwan, I. 2006. Penerapan Compact City Untuk Pengembangan Kawasan Perkotaan yang Lebih Berkelanjutan. Bandung. ITB
Kementerian Pekerjaan Umum. (2011). Panduan Pelaksanaan Program Pengembangan Kota Hijau.
Latief, R., Hidayat, Y. T., & Yahya, I. (2021). Analisis Perubahan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Mandai Kabupaten Maros. Journal of Urban Planning Studies
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Panjhi Arieq Naufal Mugni, Andi Muhibuddin, Syafri Syafri
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.