Strategi Peningkatan Kualitas Ruang Terbuka Hijau Taman Maccini Sombala Kota Makassar

Authors

  • Sekar Ayu Delima S. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Program Pascasarjana, Universitas Bosowa
  • Murshal Manaf Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Program Pascasarjana, Universitas Bosowa
  • Agus Salim Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Program Pascasarjana, Universitas Bosowa

DOI:

https://doi.org/10.35965/ursj.v7i1.4608

Keywords:

Kualitas Lingkungan, Ruang Terbuka Hijau, Taman Maccini Sombala

Abstract

Keberadaan RTH penting dalam mengendalikan dan memelihara integritas dan kualitas lingkungan. Tujuan penelitian ini mengkaji serta merumuskan strategi peningkatan kualitas RTH dan pengaruh faktor fisik, teknis, dan fungsi ekstrinsik terhadap kualitas Ruang Terbuka Hijau di Taman Maccini Sombala, Kota Makassar. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Untuk kuantitatif penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi, sedangkan Pendekatan kualitatif menggunakan pendekatan analisis deskriptif dari in-depth interview serta analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh faktor fisik, teknis, dan ekstrinsik secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kualitas Ruang Terbuka Hijau Taman Maccini Sombala Kota Makassar. Oleh karena itu, disusunlah strategi peningkatan kualitas Ruang Terbuka Hijau Taman Maccini Sombala, antara lain dengan mengembangkan kualitas ruang terbuka hijau, meningkatkan fasilitas rekreasi, menyediakan fasilitas kolam pemancingan, dan memanfaatkan lokasi taman untuk pengembangan kegiatan lainnya.

The existence of green open space is important for controlling and maintaining environmental integrity and quality. The aim of this research is to examine and formulate strategies for improving the quality of green open space and the influence of physical, technical, and extrinsic functional factors on the quality of green open space in Maccini Sombala Park, Makassar City. This research method uses quantitative and qualitative research types. For quantitative research, this research uses a correlational research approach, while the qualitative approach uses a descriptive analysis approach derived from in-depth interviews and SWOT analysis. The research results show that the influence of physical, technical, and extrinsic factors together has a significant effect on the quality of the Maccini Sombala Park Green Open Space, Makassar City. Therefore, a strategy was developed to improve the quality of Maccini Sombala Park Green Open Space, including by developing the quality of green open space, improving recreational facilities, providing fishing pond facilities, and utilizing the park location for the development of other activities.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ali, M. M., Ali, A. A., & Suparman, S. (2022). Evaluasi Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Publik Di Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli. Katalogis, 10(1), 35-42.

Alifia, N., & Purnomo, Y. (2016). Identifikasi Letak Dan Jenis Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan Permukiman Perkotaan. Langkau Betang: Jurnal Arsitektur, 3(2), 25-35.

Astriani, N. (2015). Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (Rth) Di Kota Bandung. Veritas Et Justitia, 1(2).

Atik, W., Hamidah, L. N., Octavia, L., Tamyiz, M., Fitrianah, L., & Rosyidah, E. (2021). Peningkatan Ruang Terbuka Hijau (Rth) Di Desa Becirongengor Kecamatan Wonoayu: Peningkatan Ruang Terbuka Hijau (Rth). Journal Of Science And Social Development, 4(1), 1-9.

Barton, S. (2009) Human Benefits Of Green Spaces, Sustainable Landscapes Series, University Of Delaware.

Bilgili. Bc And Gökyer. E. (2012). Urban Green Space System Planning, Landscape Planning, Dr. Murat Ozyavuz (Ed.), Intech, Isbn: 978-953-51- 0654- 8, Pp 107-122.

Carr, Stephen, Et.Al., “Publik Space”, Cambridge University Press, Cambridge, 1922.

Clayton, Dkk., (2009) Dalam Kollmuss Dan Agyeman., (2002). Faktor-Faktor Eksternal Dan Faktor-Faktor Internal Yang Berkontribusi Terhadap Perilaku Pro-Lingkungan.

Dwiyanto, A. (2009). Kuantitas Dan Kualitas Ruang Terbuka Hijau (Rth) Di Permukiman Kota. Jurnal Nasional Arsitektur.

Elsa, Martini. (2015) Penataan Kembali Taman Kota Berdasarkan Kriteria Kualitas Taman (Studi Kasus Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat)

Ernawati, R. (2015). Optimalisasi Fungsi Ekologis Ruang Terbuka Hijau Publik Di Kota Surabaya. Emara Indonesian Journal Of Architecture, 1(2), 60-68.

Fidali, N., & Sofyan, A. F. (2018, November). Perencanaan Ruang Terbuka Hijau Desa Wisata Brajan Desa Sendangagung Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman. In Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Masyarakat (Vol. 1, No. 1, Pp. 223-228).

Frick, H., & Mulyani, T. H. (2006). Arsitektur Ekologis: Konsep Arsitektur Ekologis Di Iklim Tropis, Penghijauan Kota Dan Kota Ekologis, Serta Energi Terbarukan. Penerbit Kanisius.

Ham, F. (2021). Fasilitas Agrowisata Di Kota Makassar. Edimensi Arsitektur Petra, 9(1), 729-736.

Hanny, Maria Caesarina & Nahdi Saubari. (2019) Peran Ruang Terbuka Hijau Dalam Perencanaan Kota Sebagai Poetensi Pembentuk Smart City.

Hariyadi, F., Widyastuti, D., & Purwohandoyo, J. (2015). Identifikasi Kualitas Fisik Taman Kota Sebagai Ruang Terbuka Publik (Kasus: Bagian Wilayah Kota I, Ii, Iii Kota Semarang). Jurnal Bumi Indonesia, 4(3), 222973.

Hermansyah, B. (2023). Studi Emisi Karbon Dari Kendaraan Bermotor Dan Daya Serap Karbon Dari Pohon Di Pt Komatsu Undercarriage Indonesia. Journal Of Comprehensive Science (Jcs), 2(9), 1572-1585.

Irma, Rahayu & Wahyuni, Jaharuddin (2015) Identifikasi Karakteristik Permukiman Kumuh Di Sekitar Taman Maccini Sombala Kota Makassar.

Karouw, C. J. V., Moniaga, I. L., & Karongkong, H. H. (2019). Kajian Sebaran & Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Di Perkotaan Tondano. Spasial, 6(3), 881-891.

Maironi, S. (2019). Pelaksanaan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum.

Malik, A. (2018). Ruang Publik Sebagai Representasi Kebijakan Dan Medium Komunikasi Publik. Sawala: Jurnal Administrasi Negara, 6(2), 82-88.

Marleni, N. N. N., Legono, D., Triatmodjo, B., & Istiqomah, N. A. (2020). Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (Rth) Di Kampung Tulung Rw. 02 Kota Magelang. Community Empowerment, 5(2), 73-84.

Pamulardi, B. (2006). Pengembangan Agrowisata Berwawasan Lingkungan (Studi Kasus Desa Wisata Tingkir, Salatiga) (Doctoral Dissertation, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro).

Prianto, A. L. (2017). Kebijakan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Di Kota Makassar.

Purnomo, S., Muljono, P., Susanto, D., & Harijati, S. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberlanjutan Ruang Terbuka Hijau Di Dki Jakarta. Jurnal Penyuluhan, 17(2), 237-245.

Saragih, A. R., Astawa, I. B. M., & Sarmita, I. M. (2021). Diversifikasi Potensi Dan Fungsi Ruang Terbuka Hijau (Rth) Taman Kota Di Wilayah Kota Singaraja. Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha, 9(1), 44-45.

Silas. J., Dkk (2014) Ruang Terbuka Hijau Surabaya; Menuju Metropolitan Yang Cerdas, Manusiawi Dan Ekologis, Badan Perencanaan Pembangunan Kota, Pemerintah Kota Surabaya.

Ugar, F. N. (2022). Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Perkotaan (Studi Kasus: Sub Zona Taman Kota Fakfak) (Doctoral Dissertation, Fakultas Teknik Unpas).

Wibowo, S. (2009). Implementasi Ketentuan Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Pasal 29 Undang–Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Di Kota Surakarta.

Wulanningrum, S. D. (2023). Studi Kelayakan Ruang Terbuka Hijau Sebagai Fungsi Intrinsik Dan Ekstrinsik. Pawon: Jurnal Arsitektur, 7(2), 237-24.

Downloads

Published

2024-12-30

How to Cite

Delima S., S. A., Manaf, M., & Salim, A. (2024). Strategi Peningkatan Kualitas Ruang Terbuka Hijau Taman Maccini Sombala Kota Makassar. Urban and Regional Studies Journal, 7(1), 73–80. https://doi.org/10.35965/ursj.v7i1.4608

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 4 > >>