Zonasi Tingkat Persebaran Cuaca Ekstrem Kabupaten Sorong Berbasis Geographic Information System (GIS)
DOI:
https://doi.org/10.35965/eco.v21i2.1074Keywords:
GIS, Cuaca Ekstrem, Hujan, Kelembaban, Kecepatan Angin, Suhu UdaraAbstract
Pengaplikasian aplikasi Geographic Information System (GIS) untun mengetahui zonasi tingkat persebaran cuaca ektrem di Kabupaten Sorong telah dilakukan. GIS memetakan secara tepat informasi dan kondisi wilayah sesuai tingkat kerawanan bencana yang terjadi, khususnya bencana cuaca ekstrem di Kabupaten Sorong. Data yang diambil dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Sorong diolah dengan digitasi dan tabulasi melalui aplikasi GIS. Data dianalisis dengan metode deksriptif-kualitatif yaitu dengan menginterpretasi data berdasarkan data kualitatif yang didapatkan dengan fokus pada cuaca ekstrem Kabupaten Sorong meliputi suhu udara, kelembapan, tekana udara, kecepatan angin, penyinaran matahari dan curah hujan. Dari data yang didapatkan, cuaca ekstrem terjadi dibulan Mei dengan tekanan udara 1010,2 mb dan durasi penyinaran matahari terlama selama 6,1 jam. Cuaca ekstrem yang terjadi tidak menyebabkan bencana kekeringan di Kabupaten Sorong. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan informasi dan evaluasi bagi pemerintah dan masyarakat Kabupaten Sorong dalam mengantisipasi terjadinya cuaca ekstrem sehingga mengurangi dampak yang ditimbulkan dari cuaca ekstrem yang akan terjadi Kabupaten Sorong.
The application of the Geographic Information System (GIS) to determine the zoning level of extreme weather in Sorong Regency has been carried out. GIS application accurately to show informations and conditions of the area according to the level of vulnerability of disasters, especially extreme weather in Sorong Regency. Data from the Meteorology, Climatology and Geophysis Agency of Sorong were processed by digitizing and tabulating through the GIS application. Data were analyzed using descriptive-qualitative method by interpreting data based on qualitative data obtained with a focus on extreme weather in Sorong Regency including air temperature, humidity, air pressure, wind speed, solar radiation and rainfall. From the data has obtained that the extreme weather occurs on May with air pressure at 1010,2 mb and the longest sunshine duration at 6,1 hours. The extreme weather that occurred did not cause drought in Sorong Regency. The result of this research can be used as information and evaluation for the government and the citizen of Sorong Regency to anticipate the occurance of extreme weather so can to reduce the impact of the extreme weather that will occur in Sorong Regency.
Downloads
References
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kabupaten Sorong. 2019. Shapefile Cuaca Ekstrem Kabupaten Sorong Tahun 2019. Pemerintah Kabupaten Sorong.
Briandana Januar Aji Gunadi, Arief Laila Nugraha, Andri Suprayogi. 2015. Aplikasi Pemetaan Multi Resiko Bencana di Kabupaten Banyumas menggunakan Open Source Software GIS. Jurnal Geodesi Undip Vol. 4 No. 4.
Dennis F. Niode, Yaulie D. Y. Rindengan, Stanle D. S. Karouw. 2016 .Geographical Information System (GIS) untuk Mitigasi Bencana Alam Banjir di Kota Manado. E-Journal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 5 No. 2.
Dhuha Ginanjar Bayuaji, Arief Laila Nugraham Abdi Sukmono. 2016. Analisis Penentuan Zonasi Resiko Bencana Tanah Longsor Berbasis Sistem Informasi Geografis. Jurnal Geodesi Undip Vol. 5 No. 1.
Setiyawidi, Iwan Setiawan, Lili Somantri. 2011. Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis untuk Zonasi Tingkat Kerawanan Bencana Letusan Gunung Api Tangkubanparahu. Gea, Vol. 11 No. 2.
Taufik Eka Ramadhan, Andri Suprayogi, Arief Laila Nugraha. 2017. Pemodelan Potensi Bencana Tanah Longsor menggunakan Analisis SIG di Kabupaten Semarang. Jurnal Geodesi Undip Vol. 6 No. 1
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Slamet Widodo, Murshal Manaf
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.