ANALISIS PERFORMA PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN NILA SALIN (Oreochromis niloticus) YANG DIBERI SUPLEMENTASI TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza) PADA PAKAN
DOI:
https://doi.org/10.35965/jae.v1i2.264Keywords:
Suplementasi temulawak, Pakan, Pertumbuhan dan KelangsunganidupAbstract
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang mendapat perhatian besar bagi usaha perikanan, mudah berkembangbiak, tumbuh cepat, toleran terhadap lingkungan yang kurang baik. namun pembudidaya sering mengalami kendala yakni pertumbuhan lambat dan rendahnya kelangsungan hidup. Salah satu upaya yang dilakukan adalah penambahan additive berupa suplementasi temulawak pada pakan ikan nila. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh suplementasi temulawak (Curcuma xanthorriza) terhadap performa pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila (Oreochromis niloticus). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2018 hingga Januari 2019 di Balai Benih Ikan (BBI) Dinas Perikanan Kabupaten Kepulauan Yapen. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Ikan nila diberi pakan buatan dengan penambahan suplementasi temulawak dengan dosis berbeda (1,5%; 3%; 5%; dan 0%) per kg pakan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan penambahan suplemen temulawak dengan dosis berbeda tidak berpengaruh terhadap laju pertumbuhan harian (p>0,05) tetapi berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kelangsungan hidup ikan nila salin (Oreochromis niloticus) yakni tertinggi terdapat pada perlakuan A (1,5%/kg pakan) sebesar 78,67%.
Downloads
References
Anto Dajan, 1996. Pengantar Metode Statistik Jilid II, Jakarta : LP3S.
Arief, S., 1993. Metodologi Penelitian Ekonomi, Jakarta : UI-Press.
Budi, S., & Zainuddin, Z. (2012). Peningkatan Asam Lemakrotifer Brachionus Plicatilis Dengan Periode Pengkayaan Bakteri Bacillus Sp. Berbeda. Octopus: Jurnal Ilmu Perikanan, 1(1), 1-5.
Budi, S., Karim, M. Y., Trijuno, D. D., Nessa, M. N., Gunarto, G., & Herlinah, H. (2016). The use of fatty acid omega-3 HUFA and Ecdyson Hormone To Improve Of Larval Stage Indeks and Survival Rate Of Mud Crab Scylla olivacea. Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan, 3, 487-498.
Budi, S., Karim, M. Y., Trijuno, D. D., Nessa, M. N., Gunarto, G., & Herlinah, H. (2016, August). Tingkat Dan Penyebab Mortalitas Larva Kepiting Bakau, Scylla spp. Di unit Pembenihan Kepiting Marana Kabupaten Maros. In Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur (Vol. 1, No. 1, pp. 465-471).
Budi, S., Karim, M. Y., Trijuno, D. D., Nessa, M. N., & Herlinah, H. (2018). Pengaruh Hormon Ecdyson Terhadap Sintasan Dan Periode Moulting Pada Larva Kepiting Bakau Scylla olivacea. Jurnal Riset Akuakultur, 12(4), 335-39.
Efendi, M. I. 1997. Biologi Perikanan Yayasan Pustaka Nusantara, Yogyakarta 163 hlm.
Indah M. 2003. Mekanisme kerja hormon.www.library.usu.ac.id. [13Februari 2019].
Kristio.2007. Tanaman Obat Indonesia. http://toiusd.multiply.com/journal/item/136/Curcuma longae.diakses pada Rabu 13 Februari 2019.
Putra, I., Djoko, S., Dinamella, W. 2011. Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Ikan Nila Oreochromis Niloticus Dalam Sistem Resirkulasi. Jurnal Perikanan dan Kelautan.
N. L. A. Prabowo, T. Pinandita and Suwarsito, "Sistem Pakar untuk Mendiagnosa dan Menanggulangi Penyakit pada Ikan lele dumbo Menggunakan Metode Backward chaining," Simposium Nasional Teknologi Terapan.
Sari, M. L. Liana, Arfan A., Merint. 2012. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat pada Usus Ayam Broiler. Agripet : Vol 13 (1) : 43-48.nggadireja, J.T, Zatnika A, Istini, S., 2006. Rumput Laut. Swadaya.Jakarta.