Hambatan Implementasi Asean Convention Against Trafficking in Persons, Especially Women and Children di Provinsi Sulawesi Selatan
DOI:
https://doi.org/10.56326/jils.v9i1.4629Keywords:
ACTIP, ASEAN, Indonesia, human trafficking, trafficking in women and childrenAbstract
This writing was written to find out what obstacles were experienced in the process of implementing the Asean Convention Against Trafficking in Persons, Especially Women and Children (ACTIP) in South Sulawesi Province so that it had not optimally achieved its goal of preventing and handling human trafficking cases. This research was conducted qualitatively, using a descriptive approach. The concept used as a framework for thinking in answering the problem formulation is Cornelius Friesendorf's counter-trafficking concept. Several data collection techniques used are; interviews and literature review through various literature sources. The results of the research obtained by the author show that there are several obstacles to implementing ACTIP in South Sulawesi. Obstacles experienced include ACTIP's inconsistency with existing legal norms in Indonesia, the absence of consistent victim identification guidelines in ACTIP, and the lack of state resources and capacity.
References
Andi Tenri Wulang, Juanda Nawawi, & Nurlinah. (2013, January). Analisis penerapan kebijakan pencegahan dan penghapusan perdagangan (trafficking) perempuan dan anak di Kota Makassar. Jurnal Ilmu Pemerintahan, 6(1), 7. Retrieved June 17, 2023, from Journal unhas.ac.id
Adminyl. (2020, January 20). Faktor terjadinya perdagangan manusia. Retrieved January 17, 2024, from Tribratanews: https://tribratanews.kepri.polri.go.id/2020/01/20/faktor-terjadinya-perdagangan-manusia/
Bripka SA Unit PPA Polda Sulsel. (2023, December 11). Personal interview.
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). (2006, July 17). Siaran pers tentang perdagangan manusia. Jakarta.
Dewi, S. (2019). Pencegahan dan penghapusan perdagangan perempuan dan anak Kota Makassar. Retrieved January 13, 2024, from Unismuh Makassar.ac.id
El, S. (2021). Perempuan dalam budaya patriarki. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
FA, J. Q. (2019, April 1). Gagasan human security dalam kebijakan personal security: Tinjauan terhadap draft rancangan undang-undang penghapusan kekerasan seksual dan perbandingannya dengan kebijakan kekerasan seksual di Jepang. Responsive, 2(1), 9. Retrieved from Jurnal unpad.ac.id
Friesendorf, C. (2009). Strategies against human trafficking: The role of security sector. Vienna and Geneva: National Defence Academy and Austrian Ministry of Defence and Sports.
Felix Ferdin Bakker, Andhika Parama Putra, & Respati Triana Putri. (2020, May). The role of ASEAN in tackling the main issues of transnational crime in the Southeast Asia region. Journal of Law and Border Protection, 5(2), 1. Retrieved January 14, 2024, from Journal of Law and Border Protection
Irwanto, D. (2014). Perlindungan hak pidana bagi anak di Indonesia. Surabaya: Bira Ilmu.
Ipda RA Unit PPA Polrestabes Makassar. (2023, November 28). Personal interview.
Lapian, E. S. (2017). Peran ASEAN Convention Against Trafficking in Person (ACTIP). Universitas Kristen Satya Wacana. Retrieved from http://repository.uksw.edu/handle/123456789/14827
Lis Yuliawati, D. Y. (2023, November 11). 4 warga Sulsel jadi korban perdagangan orang, dipaksa jadi PSK di Malaysia. Retrieved January 16, 2024, from Viva.co.id: https://www.viva.co.id/berita/nasional/1656452-4-warga-sulsel-jadi-korban-perdagangan-orang-dipaksa-jadi-psk-di-malaysia
Nurfazilah, Ruslan Renggong, & Yulia A. Hasan. (2021, December 21). Analisis penegakan hukum terhadap praktik perdagangan anak perempuan (Studi kasus Polrestabes Makassar). Indonesian Journal of Legality of Law, 4(1), 27–28. Retrieved from Journal unibos.ac.id
Gugus Tugas PP-TPPO. (2022). Laporan kinerja Gugus Tugas PP-TPPO 2015–2019. Aceanactpartnerhsiphub.
Rusdi, T. F. (2022). Tinjauan kriminologis terhadap kejahatan perdagangan anak sebagai pekerja seks. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Rahmadanu, Mabda, & Yandri. (2021, November 1). Difusi norma kerja sama keamanan ASEAN melawan perdagangan manusia. Departemen Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Indonesia.
Rifaid, M. (2023, June 28). Polda Sulsel selamatkan 155 korban perdagangan orang, ada eksploitasi seksual. Retrieved January 16, 2024, from JPNN.COM: https://www.jpnn.com/news/polda-sulsel-selamatkan-155-korban-perdagangan-orang-ada-eksploitasi-seksual
Saputra, I. B. (2023). Keterlibatan oknum pejabat imigrasi di kasus perdagangan orang di Sulsel. Retrieved January 16, 2024, from DetikSulsel: https://www.detik.com/sulsel/hukum-dan-kriminal/d-6777620/keterlibatan-oknum-pejabat-imigrasi-di-kasus-perdagangan-orang-di-sulsel
Setiawan, M. (2021). Implementasi ASEAN Convention Against Trafficking in Person, Especially Women and Children (ACTIP) di Indonesia. Universitas Sriwijaya.
Wiliza, N. (2021). Strategi Indonesia menangani perdagangan manusia di jalur perbatasan Indonesia-Malaysia. JOM FISIP, 6. Retrieved January 12, 2024.
Yusuf. (2022, December 28). Gugus Tugas bahas urgensi pencegahan dan penanganan tindak pidana perdagangan orang. Retrieved January 14, 2024, from Kementerian Kominfo RI: https://www.kominfo.go.id/content/detail/46599/gugus-tugas-bahas-urgensi-pencegahan-dan-penanganan-tindak-pidana-perdagangan-orang/0/berita
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Dewi Kartika Tempali Tika, Zulkhair Burhan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.