PERAN LURAH DALAM MENDORONG PEMBANGUNAN DI KECAMATAN UJUNG TANAH KOTA MAKASSAR
DOI:
https://doi.org/10.35965/jpan.v3i1.597Keywords:
Partisipasi Masyarakat, Lurah, Pembangunan, Uju, MaAbstract
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif terhadap kondisi yang terjadi. Metode penelitian dengan deskriptif kualitatif dipilih karena dianggap sesuai dengan tujuan penelitian dengan maksud menggambarkan dan menginterprestasikan masalah yang berkaitan dengan peran lurah dalam mendorong pembangunan di kecamatanUjung Tanah. Data diperoleh dengan menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, studi kepustakaan, penelusuran data online, dan dokumentasi. Teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan secara cermat sesuai dengan metode penelitian ilmiah berdasarkan konsep analisis data yang digunakan pada metode penelitian kualitatif. Tujuan Dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Seperti apa peran yang dilakukan oleh lurah di kecamatan Ujung Tanah dalam mendorong pembangunan; 2) Untuk mengetahu faktor yang mempengaruhi lurah dalam mendorong pembangunan yang ada di kecamatan Ujung Tanah. Hasil peneliti menunjukkan bahwa: 1) Peran lurah dalam mendorong pembangunan yang ada di kecamatan Ujung Tanah dilakukan melalui peran aktif dan peran partisipatif. Pada kelurahan Tabaringan peran yang dilakukan oleh lurah dalam mendorong pembangunan diwilayahnya dilakukan dengan konsep pendekatan secara persuasive kepada masyarakat sekaligus memberdayakan secara proaktif seluruh masyarakat yang ada wilayah tersebut. Sementara kelurahan Pattingalloang, peran yang dilakukan oleh lurah dalam hal mendorong pembangunan diwilayahnya adalah pendekatan dengan berbasis ketokohan. Dimana pendekatan tersebut melalui lembaga-lembaga yang sengaja dibentuk dan juga melalui peran tokoh-tokoh agama seperti imam mesjid. Sedangkan peran lurah yang dilakukan oleh kepala kelurahan Gusung dalam mendorong pembangunan diwilayahnya dilakukan melalui pendekatan struktur organisasi yang dibuat oleh pemerintah itu sendiri, yang kemudian bekerja sesuai dengan tupoksi dan perannya secara struktur di kelurahan. 2) Faktor-faktor penghambat dalam upaya mendorong pembangunan di kecamatan Ujung Tanah yang dilakukan oleh ketiga lurah dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Persoalan kesadaran masyarakat pada dasarnya semuanya sama, dimana masyarakat secara antusias dalam mendukung pembangunan yang ada. Sementara faktor eksternal untuk pemberdayaan masyarakat lurah Tabaringan berbasis partisipatif, sementara lurah Pattingalloang berbasis ketokohan dan lurah Gusung berbasis struktural.
This study uses a qualitative descriptive approach to the conditions that occur. The research method is descriptive qualitative because it is in accordance with the research objectives by describing and interpreting problems related to the role of urban village heads in encouraging development in Ujung Tanah sub-district. Data obtained by using data analysis techniques by means of observation, interviews, literature study, online data search, and documentation. The data analysis technique in this study was carried out carefully with scientific research methods based on the concept of data analysis used in qualitative research methods. The purpose of this research is to see: 1) What kind of role is played by urban village heads in Ujung Tanah sub-district in encouraging development; 2) To find out the factors that influence the urban village heads in encouraging development in Ujung Tanah sub-district. The results showed that: 1) The role of the urban village head in encouraging development in the Ujung Tanah sub-district was carried out through active and participatory roles. In the Tabaringan village, the role played by the urban village head in the development of the area is carried out with the concept of a persuasive approach to the community at the same time proactively for the entire community in the area. Meanwhile, in the Pattingalloang village, the role played by the urban village head in encouraging development in the area is a character-based approach. The approach is done through deliberately formed institutions and also through religious figures such as mosque imams. Meanwhile, the role of the urban village head which is carried out by the head of the Gusung village in encouraging development in the area is carried out through the organizational structure approach made by the government itself, which then works in accordance with the main tasks and functions of the village structure. 2) Inhibiting factors in the effort to encourage development in the Ujung Tanah sub-district carried out by the three urban village heads are from internal factors and external factors. The issue of public awareness is in fact all the same, where the community is enthusiastic about supporting the existing development. Meanwhile, the external factor for community empowerment is the participatory-based in Tabaringan, while the Pattingalloang village head is figure-based and the Gusung village head is based on structure.
Downloads
References
Chester L. Hunt dan Paul B. Horton, 1993. Sosiologi, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Effendi, Bachtiar. 2002. Pembangunan Daerah Otonomi Berkeadilan. Yogyakarta: Uhaindo dan Offset.
Linton, Ralph. 1968. The Study of Man : an Introduction. Applenton Century. New York.
Riyadi. 2002. Perencanaan Pembangunan Daerah Strategi Mengendalikan Potensi Dalam Mewujudkan Otonomi Daerah. Jakarta. Gramedia.
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi. 1974. Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta: Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Soerjono Soekanto, 2009. Peranan Sosiologi Suatu Pengantar, EdisiBaru, Rajawali Pers, Jakarta.
Sondang P. Siagian. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Thoha, Miftah. 2002. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Grafindo Persada.
Undang-Undang nomor 5 tahun 1979 tentang Pemerintah Desa.