Peranan Pemerintah dalam Pengelolaan Berkelanjutan Ruang Terbuka Hijau di Kota Makassar
Studi Kasus Taman Maccini Sombala
DOI:
https://doi.org/10.35965/ursj.v5i2.2701Keywords:
Ruang Terbuka Hijau, Pembangunan Berkelanjutan, Maccini SombalaAbstract
Taman Maccini Sombala yang terletak di wilayah kota Makassar diresmikan pada tahun 2014 pada awalnya merupakan taman yang indah dan banyak diakses oleh masyarakat untuk berbagai aktivitas. Dalam periode yang tidak terlalu lama kondisi taman ini berangsur-angsur tidak terawat dan terbengkalai, berbagai fasilitas dan bangunan tidak lagi berfungsi. Kondisi disebabkan salah satunya oleh peranan pemerintah yang belum optimal dalam mengelola Taman Maccini Sombala. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara dengan beberapa informan kunci dengan berfokus pada kesiapan dan komitmen pemerintah dengan melihat beberapa hal yaitu strategi dan kebijakan, kemitraan dan kerjasama, serta mobilisasi sumber daya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Taman Maccini Sombala belum memiliki strategi dan kebijakan pengelolaan yang baik, belum adanya kerjasama dengan pihak swasta maupun masyarakat serta mobilisasi sumberdaya manusia maupun finansial yang belum memadai. Hal tersebut disebabkan beberapa faktor antara lain kepemilikan aset yang tumpang tindih, alokasi dana dan sumberdaya manusia yang kurang memadai dan kebijakan yang tidak berjalan kontinyu karena adanya pergantian pejabat.
Maccini Sombala Park, which is located in the Makassar city area, was inaugurated in 2014. At first, it was a beautiful park that was widely accessed by the public for various activities. In short period of time the condition of this park gradually became unkempt and neglected, various facilities and buildings no longer functioned. This condition is caused by the role of the government that has not been optimal in managing Maccini Sombala Park. This study uses a qualitative approach through interviews with several key informants by focusing on the readiness and commitment of the government by looking at several things, namely strategy and policies, partnerships and cooperation, and resource mobilization. The results showed that Maccini Sombala Park did not yet have a good management strategy and policy, there was no collaboration with the private sector or the community, and the mobilization of labour and funding resources was inadequate. This is due to several factors, including overlapping asset ownership, inadequate allocation of funds and human resources and policies that do not work continuously due to changes in officials.
Downloads
References
C Fandeli. 2004 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Prinsip Dasar Dalam Pembangunan. Yogyakarta: Liberty.
Joga, Nirwono dan Iwan Ismaun. 2011. RTH 30% Resolusi Kota Hijau. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Latief, R., Hidayat, Y. T., & Yahya, I. (2021). Analisis Perubahan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Mandai Kabupaten Maros. Journal of Urban Planning Studies, 2(1), 43-54. https://doi.org/10.35965/jups.v2i1.101
Su Ritohardoyo. 2002. Penggunaan dan Tata Guna Lahan. Fakultus Geografis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Yunus, Hadi Sabari. 2000. Struktur Tata Ruang Kota. Yogyakarta: Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada.
Moleong, Lexy. (1998). Metodology Penelitian Kualitatif : Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Mulyani.T.H. (2006). Arsitektur Ekologis. Kanisus, Yogyakarta.
Prianto, A. L. (2017). Kebijakan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau di Kota Makassar. November 2017.
Fongar, C., Randrup, T. B., Wiström, B., & Solfjeld, I. (2019). Public urban green space management in Norwegian municipalities: A managers’ perspective on place-keeping. Urban Forestry and Urban Greening, 44(September), 126438.
Haq, S. M. A. (2011). Urban Green Spaces and an Integrative Approach to Sustainable Environment. Journal of Environmental Protection, 02(05), 601–608.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Ary Kenan Paranoan, Murshal Manaf, Syafri Syafri
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.