Analisis Waktu Curing dan Bentuk Specimen Terhadap Kuat Tekan Beton PCC

Authors

  • Syahrul Sariman Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Bosowa
  • Arman Setiawan Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Bosowa
  • Ridwan Ridwan Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Bosowa

DOI:

https://doi.org/10.35965/eco.v23i1.2505

Keywords:

Beton Semen PCC, Faktor Bentuk, Faktor Umur Benda Uji

Abstract

Kekuatan beton ditentukan oleh kuat tekannya. SNI 2847-2013 telah menetapkan bahwa kuat tekan beton diperoleh dengan menggunakan benda uji silinder diameter 15 dan  tinggi 30 cm  (C.15) atau diameter 10 cm tinggi 20 cm  (C.10) pada umur 28 hari. Permasalahan yang biasa ditemui di lapangan adalah bagaimana memperkirakan kuat tekan beton yang dapat diterima jika belum mencapai umur 28 hari dan dengan benda uji yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan dalam SNI. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan faktor koreksi umur dan bentuk benda uji jika menggunakan kubus berukuran 15x15x15 cm (K.15) dan belum mencapai umur 28 hari dengan menggunakan Portland Composite Cement (PCC). Beton di cor dengan menggunakan  4 bentuk cetakan yaitu K15, K20, C10 dan C15.  kemudian dilakukan curing sampai umur 7, 14 dan 28 hari. Pada setiap umur perendaman, kekuatan tekan beton diuji untuk masing-masing 3 benda uji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata faktor umur adalah 0,59, 0,81 dan 1 pada umur 7, 14 dan 28 hari. Sedangkan faktor bentuk benda uji terhadap bentuk standar K15 menunjukkan nilai 0,950 untuk K20, 1,028 untuk C10 dan dan 0,813 untuk benda uji C15.

The strength of concrete is determined by its compressive strength. SNI 2847-2013 has determined that strong compressed concrete is obtained using cylindrical specimens with a diameter of 15 and a height of 30 cm (C.15) or a diameter of 10 cm and a height of 20 cm (C.10) at 28 days of age. The demands that are commonly encountered in the field are the acceptable compressive strength of concrete if it has not reached the age of 28 days and with specimens that do not meet the standards set out in SNI. This study aims to obtain a correction factor for the age and shape of the test object when using a cube measuring 15x15x15 cm (K.15) and not yet reaching the age of 28 days using Portland Composite Cement (PCC). Concrete is cast using 4 forms of mold namely K15, K20, C10 and C15. then cured until the age of 7, 14 and 28 days. At each immersion age, the compressive strength of the concrete was tested for each of the 3 specimens. The results showed that the average age factor was 0.59, 0.81 and 1 at 7, 14 and 28 days of age. While the form factor of the test object against the standard K15 form shows a value of 0.950 for K20, 1.028 for C10 and and 0.813 for the C15 test object.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Antoni dan Paul Nugraha., 2007.Teknologi Beton. Penerbit C.V Andi Offset, Yogyakarta

ASTM C.150-1985. Standard Spesification for Portland Cement.Annual Books of ASTM Standard. Philadelphia,USA.

Badan Standarisasi Nasional. (2000). SNI 03-2847-2000 tentang Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (Beta Version). Jakarta

Badan Standarisasi Nasional. (2004). SNI 15-2049-2004 tentang Semen Portland. Jakarta:

Badan Standarisasi Nasional. (2012). SNI ASTM C 136 -2012 Metode uji untuk analisis saringan agregat halus dan agregat kasar

Badan Standarisasi Nasional. (2004). SNI 03-4804-1998 Metode Pengujian Berat Isi dan Rongga udara dalam Agregat

Badan Standarisasi Nasional. (1997). SNI 03-1971-1990 Metode Pengujian kadar air Agregat

Badan Standarisasi Nasional. (1997). SNI 03-4142-1996 Metode Pengujian jumlah bahan dalam agregat yanglolos saringan no 200 (0.075 mm)

Badan Standarisasi Nasional. (1997). SNI 03-2834-2000 Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal

Badan Standarisasi Nasional. (2011). SNI 2493-2011 Tata cara pembuatan dan perawatan benda uji di laboratorium

Badan Standarisasi Nasional. (2011). SNI 2493-2011 Tata cara pembuatan dan perawatan benda uji di laboratorium

Nawy, G. Edward. 1998. Beton Bertulang: suatu pendekatan dasar. Diterjemahkan oleh : Suryoatmono, Bambang. Bandung : Refika Aditama

Riko Fachri Afriandi (2018), Pengaruh faktor umur terhadap perbandingan kuat tekan beton normal, beton mutu ttinggi dan beton ringan, Skripsi Universitas Mataram

Sebayang, Surya. 2000. “Diktat Bahan Bangunan” (vol. 1-Teknologi Beton). Universitas Lampung. Bandar Lampung

Steffie Tumilar, (2016) Perancangan dan kriteria penerimaan mutu beton menurut SNI 2847-2013, Makalah seminar HAKI Komda Sulawesi Selatan, Makassar

Tjokrodimuljo, K., 1996, Teknologi Beton, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Wiratman Wangsadinata, dkk (1971) Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (NI 2) diterbitkan oleh Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan, Direktorat Jenderal Cipta karya, Departemen Pekerjaan Umum.

Downloads

Published

2023-04-30