Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Fisika Ditinjau Dari Minat Belajar Peserta Didik Kelas XI SMAN 9 Makassar
DOI:
https://doi.org/10.35965/eco.v23i3.3905Keywords:
Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing, Hasil Belajar Fisika, Minat Belajar FisikaAbstract
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu perlakuan terhadap sampel penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Quasi experimental dengan menggunakan desain postest non equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI SMAN 9 Makassar yang berjumlah 140 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI MIA 1 dengan jumlah peserta didik 35 orang dan XI MIA 2 dengan jumlah peserta didik 34 orang. Berdasarkan analisis deskriptif didapatkan bahwa skor rata-rata hasil belajar fisika peserta didik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah sebesar 22.03 dan standar deviasinya 2.57, sedangkan skor rata-rata hasil belajar fisika yang diajar secara konvensional adalah sebesar 20.74 dan standar deviasinya 2.40. Pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan hasil belajar fisika yang signifikan antara yang diajar menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan yang diajar secara konvensional pada peserta didik, (2) terdapat perbedaan hasil belajar fisika yang signifikan antara yang diajar menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan yang diajar dengan pembelajaran konvensional pada peserta didik untuk kelompok yang memiliki minat belajar tinggi yang minat belajar rendah, (3) terdapat interaksi antara model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan minat belajar dalam mempengaruhi hasil belajar fisika.
The aim of this research was to determine the effect of providing treatment on the research sample. This research is a quasi experimental that use posttest nonequivalent control group design. The population in this research is all of the students at class XI that has 140 students. The sample consist of class XI MIA 1 that has 35 students and class XI MIA 2 that has 34 students. The descriptive analysis showed that the average score of physics learning outcomes that taught by guided inquiry learning model is 22.03 and its deviation standard is 2.57, while the average score of physics learning outcomes of students that taught by conventional learning is 20.74 and its deviation standard is 2.40. The proving of hypothesis uses significance standard 5%. The results of inferential analysis showed that: (1) there is the difference of significant physics learning outcomes between the students that taught by guided inquiry learning and the students that taught by conventional teaching, (2) there is the difference of significant physics learning outcomes between the students that taught by guided inquiry learning and the students taught by conventional teaching for the high learning interest group and the low learning interest group, (3) there is the interaction between guided inquiry learning model with learning interest to influence physics learning outcomes.
Downloads
References
Abdullah, S. (2015). Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara
Agung, M. T. (2009). Pengaruh Metode Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Kemampuan berpikir kritis dan pemahaman faktual fisika Peserta didik. Bandar Lampung.
Ali. S. M, & Khaeruddin. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Makassar: Badan Penerbit UNM.
Anderson, Lorin & krathwol. (2010). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives (edisi terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, S. (2008). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Aritonang. 2008. Membangkitkan Minat Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Bass, J. E., Contant & Carin. (2009). Methods for Teaching as Inquiry Tenth Edition. Boston: Pearson Education inc.
Crawford, C, M dan Brown, E. (2010). Focusing Upon Higher Order Thinking Skills: Webquest and The Learned-Centered Mathematical Learning Environmen. Journal of Interactive Online Learning. Vol. 3(2), 1541-4914.
Djaali & Muljono, P. (2008). Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
Emzir. (2007). Metode penelitian kualitatif & kuantitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Fahrudin, F. (2014). Thinking Skills Pengantar Menuju Berpikir Kritis. Yogyakarta: Suka Press.
Hamalik, O. (2001). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Hair et al. (2010). Multivariate Data Analysis, Seventh Edition. Perason Prentice Hall
Jamil, S. (2013). Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Joyce, B. and Weil. (2009). Model of Teaching (Edisi ke-8 cetakan ke-1) diterjemahkan oleh Achmad Fuwaid dan Ateila Mirza. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Kuhlthau dan Carol, C. (2006). Guided Inquiry Learning in The 1st Century. Westport: Libraries Unlimited.
Manuel, R. (2013). Attitude, Interest and Motivation towards Learning Physics. International Journal of Research and Technology (IJERT). 11 (2), 2278-0181
Meltzer, D, E. (2002). The Relation between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Physics: A Possible hidden variable in diagnostic pretest scores. American Journal Physics, 70 (2), 1259-1267
Michael. (2014). Managing active learning process. Journal of International Society for The Scholarship of Teaching and Learning, 2 (2), 75-90
Mulyasa. (2008). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Yang Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Panasan, M dan Nuangchalerm, P. (2010). Learning Outcomes of Project-Based and Inquiry-Based Learning Activities. Journal of Social Science, 6 (2), 252-255
Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta: Pustaka Belajar
Putra, Sitiatava Rizema. (2013). Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jogjakarta. DIVA Press
Rasyid. (2010). Indikator Minat Belajar. Jakarta: Bumi Aksara
Riduwan. (2008). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta
Safari. 2003. Indikator Minat Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Salim, K dan Tiawa, D. (2015). Implementation of Structured Inquiry Based Model Learning Toward Students’ Understanding of Geometry. International Journal of Research in Education and Science (IJRES), 1(1), 75-83.
Sardiman, M. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Siregar, S. 2013. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kualitatif. Bumi Aksara: Jakarta.
Septi, V. (2016). The Effectiveness of Inquiry Learning Method to Enhance Students’ Learning Outcome: A Theoritical and Empirical Review. Journal of Education and Practice, vol. 7, No. 3, 1735 - 2222.
Shoimin, A. (2016). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta. Ar-ruzz Media
Sudaryono. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu
Sudijono, A. (2009). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sudjana, N. (2000). Metode Statistika. Bandung: PT Gramedia Pustaka Utama
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan, Model Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Jakarta: Alfabeta.
Supardi. (2013). Aplikasi Statistika dalam Penelitian: Konsep Statistika yang Lebih Komperhensif. Jakarta: PT. Prima Ufuk Semesta.
Suryosubroto. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta
Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Suwondo dan Wulandari, S. (2013). Inquiry-Based Active Learning: The Enhancement of Attitude and Understanding of the Concept of Experimental Design in Biostatics Course. Journal of Asian Social Science, vol. 9, No. 12, 1911-2017.
Syah, M. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Turnip, B dan Wahyuni I. (2016). The Effect of Inquiry Training Learning Model Based on Just in Time Teaching for Problem Solving Skill. Journal of Education and Practice, vol 7, No. 15, 1735-2222
Yunus, A. (2009). Guru dan Pembelajaran Bermutu. Bandung: Rizki Press.
Zamroni dan Mahfudz. (2009). Panduan Teknis Pembelajaran yang Mengembangkan Kemampuan Bepikir Kritis. Jakarta: Kementrian Nasional Direktorat Pengembangan SMA
Zion dan Sadeh. (2007). Curiosity and Open Inquiry Learning. Journal of Education (JBE), vol. 41, No. 4.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Syamsul Wahid
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.