POLA SEBARAN LAMUN SEAGRASS DAN KONDISI LINGKUNGAN DI PERAIRAN DESA LELATO DUSUN ULEA
DOI:
https://doi.org/10.35965/jae.v7i1.5264Keywords:
Lamun, Lingkungan, Pola SebaranAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis lamun dan pola penyebaran lamun yang terdapat di perairan pantai Ulea. Perairan pantai Dusun Ulea merupakan wilayah yang potensial dan strategis untuk pertumbuhan lamun, karena wilayah tersebut terletak di tepi teluk yang di lalui arus dan parameter air yang cukup baik, dan persyaratan kondisi oseanografi pada kisaran yang normal termasuk kecepatan arus dan gelombang serta tinggi pasang surut dan kosentrasi kandungan unsur hara perairan yang normal sangat memungkinkan untuk pertumbuhan habitat lamun. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan menggunakan metode pengambilan sempel line transek (transek garis) dari hasil penelitian pola penyebaran lamun yang ditemukan di Perairan Pantai Ulea adalah mengelompok. Berdasarkan nilai indeks penyebaran morisita adalah 1,37. Jenis lamun yang ditemukan pada lokasi penelitian ada 3 jenis yang berasal dari 2 famili, yaitu jenis Thalassia hemprichii dan Enhalus acoroides dari famili Hydrocaritaceae, jenis Cymodoceae rotundata dari family Potamogetonaceae.
This research aims to determine the types of seagrasses and the distribution patterns of seagrass found in Ulea coastal waters. The coastal waters of Ulea Hamlet are a potential and strategic area for seagrass growth, because the area is located on the edge of a bay that has good currents and water parameters and requires oceanographic conditions in the normal range including current and wave speeds and tidal heights and Normal concentrations of water nutrient content make it possible for the growth of seagrass habitats. This research is quantitative research, using the method of taking line transect samples from the research results of the seagrass distribution patterns found in the waters of Ulea Beach which are clustered. Based on the morisita distribution index value, it is 1.37. There are 3 types of seagrasses found at the research location which come from 2 families, namely the Thalassia hemprichii and Enhalus acoroides types from the Hydrocaritaceae family, the Cymodoceae rotundata type from the Potamogetonaceae family.
Downloads
References
Andalia, N., Juliana, J., Ridhwan, M., & Armi, A. (2019). Pola Sebaran Tapak Dara (Cataranthus Roseus) di Lamno Aceh Jaya. Serambi Konstruktivis, 1(1).
Bestari, T. P., Munir, M., & Maisaroh, D. S. (2019). Hubungan Kerapatan Lamun (Seagrass) dengan Kelimpahan Makrozoobentos di Perairan Pantai Hijau Daun Kecamatan Sangkapura Kabupaten Gresik. Journal of Marine Resources and Coastal Management, 1(1), 17-25.
Chamidy, A. N., Suryono, C. A., & Riniatsih, I. (2020). Analisis Multivariat Untuk Melihat Hubungan Jenis Sedimen Terhadap Jenis Lamun. Journal of Marine Research, 9(1), 94-98.
Dinata, H. N., Henri, H., & Adi, W. (2022). Analisis Habitat Gastropoda pada Ekosistem Lamun di Perairan Pulau Semujur, Bangka Belitung. Jurnal Ilmiah Sains, 49-59.
Hasni, H., Mulyani, S., & Budi, S. (2023). Pengaruh Rumput Laut Terhadap Peningkatan Kualitas Air Limbah Tambak Udang Intensif. Journal of Aquaculture and Environment, 5(2), 41–44.
Moningka, R. M., Kasim, F., & Nursinar, S. (2018). Komposisi dan Pola Sebaran Lamun di Desa Garapia| Composition and distribution of seagrass in Garapia Village. The NIKe Journal, 6(2).
Munawwaroh, A. (2017). Analisis Protein pada Insang Udang Macrobranchium Sintangense (De Man) Akibat Perlakuan Salinitas yang Berbeda. Edubiotik, 2(01), 7-12.
Numberi, Y., Budi, S., & Salam, S. (2020). Analisis Oseanografi Dalam Mendukung Budidaya Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) Di Teluk Sarawandori Distrik Kosiwo Yapen-Papua. Urban and Regional Studies Journal, 2(2), 71-75.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) Nomor 22 Tahun 2021 adalah peraturan yang mengatur tentang penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Poedjirahajoe, E., Mahayani, N. P. D., Sidharta, B. R., & Salamuddin, M. (2013). Tutupan lamun dan kondisi ekosistemnya di kawasan pesisir madasanger, jelenga, dan maluk kabupaten sumbawa barat seagress coverage and ecosystem condition at the coastal area of madasanger, jelenga and maluk, west sumbawa. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 5(1), 37.
Purnomo, H. K., Yusniawati, Y. U. N. I., Putrika, A. F. I. A. T. R. Y., & Handayani, W. Y. (2017). Keanekaragaman spesies lamun pada beberapa ekosistem padang lamun di Kawasan Taman Nasional Bali Barat. In Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversiti Indonesia (Vol. 3, No. 2, pp. 236-240).
Sakarudin, M.I. (2011). Komposisi Jenis, Kerapatan, Persen Penutupan dan Luas Tutupan Lamun di Perairan Pulau Panjang Tahun 1990-2010. Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.
Sari, S. N., Nurfaizi, E., Anjeli, Y., & Topano, A. (2021). Peranan Penting Ekosistem Padang Lamun (Seagrass) Dalam Penunjang Kehidupan Dan Perkembangan Biota Laut. GHAITSA: Islamic Education Journal, 2(3).
Sari, L. I. (2023). Kondisi Kerapatan Lamun Dan Sedimen di Perairan Dusun Selangan Kota Bontang. Jurnal Tropical Aquatic Sciences, 2(2), 196-202.
Rosalina, D., Rombe, K. H., & Hasnatang, H. (2022). Pemetaan Sebaran Lamun Menggunakan Metode Lyzenga Studi Kasus Pulau Kapoposang, Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Kelautan Tropis, 25(2), 169-178.
Rosyid, N. U. (2020). Ekoliterasi Mangrove. SPASI MEDIA
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Iwan Iwan, Hadijah Hadijah, Nur Asia Umar
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.