APLIKASI SMART NETIZEN DALAM PENINGKATAN PELAYANAN HUMAS
STUDI KASUS KELURAHAN SIMBORO KECAMATAN SIMBORO KABUPATEN MAMUJU PROVINSI SULAWESI BARAT
DOI:
https://doi.org/10.35965/jbm.v4i2.1494Keywords:
Smart Netizen, Faktor Pendukung, Faktor PenghambatAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan Smart Netizen bisa mempermudah sistem pelayanan administrasi dan untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung dalam implementasi pelayanan publik berbasis Smart Netizen di Kelurahan Simboro Provinsi Sulawesi Barat. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi sedangkan analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan pelayanan publik berbasis Smart Netizen di Kelurahan Simboro memberikan kemudahan penggunaan karena mampu meringkas waktu pelayanan dan memangkas biaya pelayanan. Faktor pendukung yaitu adanya UU Pasal 11 Tahun 2008 wacana informasi dan Transaksi elektro (ITE), tidak adanya iuran pelayanan, mekanisme pelayanan yang simpel dan cepat, dan database warga dapat disimpan dengan baik. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat adanya gangguan jaringan yang disebabkan cuaca buruk dan mati lampu, kurangnya pelatihan penanganan masalah jaringan kepada aparatur kelurahan, beberapa fasilitas pada dalam masih belum bisa dipergunakan, dan kurangnya pemahaman warga.
This study aims to determine the use of Smart Netizen to facilitate the administrative service system and to determine the inhibiting and supporting factors in the implementation of Smart Netizen-based public services in Simboro Village, West Sulawesi Province. The method of collecting data is through observation, interviews, and documentation studies, while the data analysis uses descriptive qualitative analysis. The results showed that the Smart Netizen-based public service in Simboro Village provides ease of use because it can summarize the service mechanism that takes 15 working days as two to 3 days. In addition, Smart Netizen are able to cut service costs. The supporting factors are the existence of a legal umbrella, the absence of service fees, a simple and fast service mechanism, and the citizen database can be stored properly. Meanwhile, the inhibiting factors are network disturbances caused by bad weather and blackouts, the lack of training in handling network problems to the village apparatus, some facilities in the software that are still not commonly used, and the lack of understanding of citizens regarding the use of gadgets.
Downloads
References
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta, 1998, h. 115.
Chen, Yu-Che, James Perry. (2003). “Outsourcing for E-Govemment: Managing for Success” dalam Public Performance & Management Review. Vol. 26, No.4 (June, 2003).pp.404-421.
Depdagri-LAN, Modul Kebijakan Pelayanan Publik, Diklat Teknis Pelayanan Publik, Akuntabilitas dan Pengelolaan Mutu (Publik Service Delivery, Accountability, and Quality Management). Jakarta, 2007, h.34.
Rochaety, E., Rahayuningsih, P., Yanthi, P. G., Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006). h. 85.
Fathoni, A. (2006). Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan. Skripsi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Fauziah, F., Fazriyan, W., Pratama, F. A., & Pratama, S. P. (2020). Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Teknologi Informasi Untuk Mempromosikan Produk-Produk Unggulan Kelurahan. Empowerment: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(01).
Fiske, John. (2016). Pengantar Ilmu Komunikasi edisi 3 cetakan 4 .di terjemahkan Hapsari Winiayingtyas. Jakarta : Rajawali Press, hlm: 35.
Gasperz, Vincent Total Quality Management (TQM),Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001, h.241.
Hardiyansyah, Kualitas Pelayanan Publik, Gava Media, Yogyakarta, 2011, h.12.
Hartono, D. U., & Mulyanto, E. (2010). Electronic Government Pemberdayaan Pemerintahan dan Potensi Kelurahan Berbasis Web. Jurnal Teknologi Informasi, 6(1), 9-21.
Ibrahim, Amin. Teori dan Konsep Pelayanan Publik serta Implementasinya, Mandar Maju, Bandung, 2008, h.18.
Indrajit, R. Eko. Electronic Government : Strategi Pembangunan dan Pengembangan Sistem Pelayanan Publik Berbasis Teknologi Digital, Andi, Yogyakarta, 2002, h.3.
Juliantara, Dadang. 2005. Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah dalam Pelayanan Publik. Yogyakarta: Pembaruan. Hal 10-11
Kartono, Kartini. Pengantar Metodologi Riset Sosial, Bandung, Mandar Maju, 1996, h. 187.
Kontjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta, Gramedia, 1981, h.42.
Kotler, Philip.2003. Manajemen Pemasaran. edisi kesebelas, Jakarta: Indeks kelompok Gramedia. Hal 464.
Mahmudi. 2007. Manajemen Kinerja Sektor Publik..Yogyakarta : UPP STIM YKPN. Hal 21.
Marschall, Melissa J, Citizen Participztion and The Neighborhood Context: A New Look at the Coproduction of Local Public Goods, Political Research Quarterly, Academic Research Library, 2004, h.231.
Mayowan, Y. (2019). Penerapan teknologi informasi dan komunikasi di Kelurahan (studi kasus di kabupaten Lamongan). Profit: Jurnal Administrasi Bisnis, 10(1), 14-23.
Moenir, 2005, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Bumi Aksara,Jakarta. Hal 47.
Moenir. 2000. Manajemen Pelayanan Publik. Jakarta: Bina Aksara. Hal 47 44
Narbuko, Cholid dan Ahmadi, Abu. Metode Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara, 1997) h. 1.
Nasution, M. N.,2001, Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management), Jakarta: Ghalia Indonesia. Hal 16
Nawawi, Hadari. Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta, Gajah Mada University Press, 1998, h. 133.
Onong Uchjana Effendy(2007). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT Remaja Rosdakarya ,hlm :11.
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001, h.12.
Poerwadarminta, W. J. S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta. 1999, h.571
Ratminto & Winarsih, A. Septi. Manajemen Pelayanan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2007, h.4
Saefullah, H. A. Djadja. Pemikiran Kontemporer Administrasi Publik Perspektif Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Era Desentralisasi, AIPI dan PK2W Lemlit Unpad, Bandung, 2008, h.28
Sampara, Lukman. & Sugiyanto. 2001. Pengembangan Pelaksanaan Pelayanan Prima. Jakarta: STIA LAN Press. Hal 5
Santosa, Pandji. Administrasi Publik Teori Good Governance, Bumi Aksara, Jakarta, 2008, h.57
Sarlito. W. Sarwono, Psikologi Remaja (Cet XIII; Jakarta: Raja Grafindo, 2010), h. 139.
Satriya, E. (2006). Pentingnya Revitalisasi E-Government di Indonesia. Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi untuk Indonesia, 3-4.
Sianipar, 1999.Manajemen Jasa, Yogyakarta: Penerbit Andi. Hal 32.
Sinambela, L. Poltak. Reformasi Pelayanan Publik, Teori, Kebijakan, dan Implementasi. Bumi Aksara, Jakarta, 2008, h.6.
Sinambela, Lijan Poltak. 2006. Reformasi Pelayanan Publik Teori, Kebijakan, dan Implementasi. Jakarta: PT.Bumi Aksara. Hal. 5.
Sondang P. Siagian, Kerangka Dasar Ilmu Administrasi, Rineka Cipta, Jakarta, 2001, h.128.
Sosiawan, E. A. (2015). Tantangan dan Hambatan dalam implementasi E-Government di Indonesia. In Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF) (Vol. 1, No. 5).
Sutarto, 1988.Dasar-Dasar Organisasi, Yogyakarta:Cetakan Ke-18, Gadjah Mada University Press. Hal 123.
Sutopo, 2002.Pelayanan Prima, Yogyakarta: Lembaga Administrasi Negara-RI. Hal 11
Sutrisno Hadi, Metodelogi Research, Yogyakarta, Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada, 1985, jilid I, h. 143
Thoha, Miftah. Ilmu Administrasi Publik Kontemporer, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2001, h.41.
Thoha, Miftah. Perspektif Perilaku Birokrasi, Rajawali, Jakarta, 1991, h.176.
Tjiptono 1996, Manajemen Jasa, Yogyakarta: Penerbit Andi. Hal 51
Tjiptono, Fandy. 1997, Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Penerbit Andi, Edisi 1. Hal 129
Widodo, Joko 2001, Good Governance Telaah Dari Dimensi Akuntabilitas, Kontrol Birokrasi Pada Era Desentralisasi Dan Otonomi Daerah.Surabaya: Insan Cendekia. Hal 59.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Andi Athiyah Syarif, Hasanuddin Remmang, Mustaking Mustaking
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.