Strategi Penataan dan Pengelolaan Kawasan Permukiman Kumuh di Sempadan Sungai Kelay Kabupaten Berau, Kalimantan Timur
DOI:
https://doi.org/10.35965/ursj.v6i2.4522Keywords:
Strategi Pengelolaan, Penataan Kawasan, Permukiman Kumuh, Sempadan SungaiAbstract
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi penyebab permukiman kumuh di Sempadan Sungai Kelay Kelurahan Sambaliung dan merumuskan arahan penanganan kawasan permukiman kumuh di Sempadan Sungai Kelay Kelurahan Sambaliung Kecamatan Sambaliung Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan TImur. Metode penelitian ini dilakukan dengan cara menggunakan analisis chi-square dan analisis deskriptif kualitatif. Dari hasil analisis chi-square faktor yang menjadi penyebab permukiman kumuh di Sempadan Sungai Kelay Kelurahan Sambaliung yaitu faktor pendapatan berpengaruh kuat, faktor kondisi bangunan berpengaruh sedang, faktor status kepemilikan lahan berpengaruh lemah, faktor air bersih pengaruh sangat lemah, faktor jaringan jalan pengaruh sangat kuat, faktor sistem drainase tidak terdapat pengaruh, faktor sistem pengelolaan air limbah pengaruh sangat lemah, faktor sistem pengelolaan persampahan tidak terdapat pengaruh. Sedangkan arahan untuk penanganan kawasan permukiman kumuh di Sempadan Sungai Kelay Kelurahan Sambaliung Kecamatan Sambaliung adalah memanfaatkan potensi sumber daya alam Sungai Kelay memberdayakan pengembangan ekonomi kreatif, pemeliharan jalan secara berkala, peningkatan struktur/perbaikan permukaan jalan tanah menjadi pembangunan jalan aspal/beton pada lokasi kawasan, peningkatan kualitas hunian dengan perbaikan rumah yang dalam kondisi tidak baik/rusak, dan peningkatan estetika lingkungan permukiman.
The purpose of this study is to find out what factors are the causes of slum settlements in the Kelay River Border, Sambaliung Village and formulate directions for handling slum areas in the Kelay River Border, Sambaliung Village, Sambaliung District, Berau Regency. This research method is carried out by using chi-square analysis and qualitative descriptive analysis. From the results of the chi-square analysis, the factors that cause slum settlements on the Kelay River Border, Sambaliung Village, are income factors that have a strong influence, building condition factors have a moderate effect, land ownership status factors have a weak influence, clean water factors have a very weak influence, and road network factors have a very strong influence. , the drainage system factor has no effect, the wastewater management system factor is very weak, the solid waste management system factor has no effect. While the directions for handling slum areas on the Kelay River Border, Sambaliung Village, Sambaliung District are utilizing the potential of the Kelay River natural resources empowering creative economic development, regular road maintenance, structural improvement/repair of dirt roads into asphalt/concrete road construction at regional locations, improving the quality of housing by repairing houses that are in bad/damaged condition, and improving the aesthetics of the residential environment.
Downloads
References
Agresti, A. (2007). An Introduction to Categorical Data Analysis. New York: John Wiley & Sons.
Badan Pusat Statistik. (2021). Kabupaten Berau Dalam Angka 2021. Berau: BPS Kabupaten Berau.
Burhan, B. (2008). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.
Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia. (2009). Liveable City: Konsep Kota Layak Huni. Jakarta: IAP Indonesia.
Kementerian PPN/Bappenas. (2020). Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia: Perkembangan Pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia. Jakarta: Kementerian PPN/Bappenas.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2020). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 14 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh. Jakarta: Kementerian PUPR.
Krisandriyana, M., Astuti, W., & Fitriarini, E. (2019). Faktor Yang Mempengaruhi Keberadaan Kawasan Permukiman Kumuh Di Surakarta. Desa Kota.
McHugh, M. L. (2013). The Chi-square test of independence. Biochemia Medica, 23(2), 143-149.
Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Pemerintah Republik Indonesia. (2021). Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman. Jakarta: Sekretariat Negara.
Rindrojono, R. (2013). Pengelolaan Permukiman Kumuh di Indonesia. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Sonda, S. M., Makarau, V., & Karongkong, H. (2017). Upaya Penangan Infrastruktur Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan di Tanjung Selor, Kalimantan Utara.
Surtiani, S. (2006). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberadaan Kawasan Permukiman Kumuh. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta.
UN-Habitat. (2020). World Cities Report 2020: The Value of Sustainable Urbanization. Nairobi: United Nations Human Settlements Programme.
Walpole, R. E. (1995). Introduction to Statistics. New York: Macmillan.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Erianser Regem, Batara Surya, Syafri Syafri
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.