Analisis Marjin dan Efisiensi Saluran Pemasaran Produksi Bawang Merah (Allium ascolanicum L.) Di Desa Banti Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang
DOI:
https://doi.org/10.35965/eco.v21i2.1107Keywords:
Marjin Pemasaran, Efesiensi Saluran Pemasaran, Bawang MerahAbstract
Penelitian ini bertujuan menganalisis marjin dan efisiensi pemasaran produksi bawang merah desa Banti Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang.Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan yaitu bulan September sampai November 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua saluran pemasaran bawang merah didesa Banti Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang yaitu: Saluran I : Petani ke Pedagang pengumpul kemudian ke Pedagang pengecer lalu Konsumen akhir Saluran II : Petani ke Pedagang pengecer kemudian ke Konsumen akhir, Marjin pemasaran tiap lembaga pemasaran yaitu saluran I Petani memperoleh keuntungn sebesar Rp 2.997 /Kg, pedagang pengumpul sebesar Rp 1.562 /Kg, pedagang pengecer sebesar Rp 1.572 /Kg dan saluran II Petani memperoleh keuntungan sebesar Rp 2.942 /Kg pedagang pengecer Rp 2000 /Kg. Tingkat efisiensi saluran pemasaran bawang merah desa Banti menunjukkan bahwa saluran II lebih efisiensi debanding saluran I dengan nilai 3,85% dan saluran II 4.59%.
This study aims to analyze the margin and marketing efficiency of shallot production in Banti Village, Baraka District, Enrekang Regency. This research was conducted for three months, from September to November 2020. The results showed that there were two marketing channels for shallots in Banti Village, Baraka District, Enrekang Regency, namely: Channel I : Farmers to collecting traders then to retailers and then final consumersChannel II : Farmers to retailers then to final consumers The marketing margin of each marketing agency, namely channel I Farmers get a profit of IDR 2,997 / Kg, collectors IDR 1,562 / Kg, retailers IDR 1,572 / Kg and channel II Farmers get a profit of Rp. 2,942 / kg retailers Rp. 2000 / kg. The efficiency level of the Banti village's shallot marketing channel shows that channel II is more efficient with channel I debanding with a value of 3.85% and channel II is 4.59%
Downloads
References
Arwanti, Sitti. 2016. Sistem Pemasaran dan Nilai Tambah Produk Olahan Ubi Jalar Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar. Jurnal Program Studi Agribisnis, Universitas Muhammadiyah Makassar.
Ardhiana, M. Y .Nugroho,B.A.Hartono,B. 2014. Efisiensi Pemasaran Telur Ayam Ras Di Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri
Resky Mayasari, Z. S. dan Nurhapsa 2017. Pola Distribusi dan Margin Pemasaran Bawang Merah di Kota Parepare
Ningsih, Kustiawati. 2012. Analisis Saluran dan Marjin Pemasaran Petani Jambu Air Camplong (syzygium aqueum), jurnal Fakultas Pertanian, Universitas Islam Madura vol 3 No 1
Pabbo, Baharuddin. 2013. Analisis Marjin Pemasaran Sapi Bali Pada Kelompok Tani Ramah Lingkungan di Desa Galung Kecamatan Barru Kabupaten Barru. Skripsi Agribisnis, Fakultas Pertanaian Peternakan dan Perikanan, Universitas Muhammadiyah Parepare.
Roesmawaty, 2011. Analisis Efisiensi Pemasaran. Jurnal Agribisnis
Rupia.2008. Sistem Pemasaran Kacang Tanah di Kelurahan Wattang Bacukikit Kecamatan Bacukikik Kota Parepar, Skripsi. Agribisnis, Fakultas Pertanian Peternakan dan Perikanan, Universitas Muhammadiyah Parepare.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Irmayani Irmayani, Hasnawati Hasnawati, A. Erna Sriwahyuningsih
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.