Analisis Tingkat Kerusakan Jalan

Studi Kasus: Jalan Trans Sulawesi, Kecamatan Telluwanua, Km 10 hingga Km 12 Kota Palopo

Authors

  • Sudirman Sudirman Program Studi Teknik Sipil Fakultas Tteknik Universitas Andi Djemma Palopo

DOI:

https://doi.org/10.35965/eco.v23i1.2502

Keywords:

Kerusakan Lapisan Perkerasan, Pavement Condition Index (PCI)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab dan bentuk kerusakan jalan Trans Sulawesi, Kecamatan Telluwanua, KM 10 hingga KM 12 Kota Palopo. Jalan yang rusak merupakan salah satu faktor penyebab kecelakaan lalu lintas, khususnya di malam hari. Kerusakan jalan juga mempunyai dampak langsung, bukan hanya terhadap efisiensi dan efektivitas fungsi dari jalan itu sendiri, tetapi juga terhadap para pengguna jalan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif melalui penerapan konsep Pavement Condition Index (PCI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa diantara 20 segmen yaitu segmen nomer 1, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 16, 17, dan 18 masuk dalam klasifikasi ‘sempurna’ (excellent). Sedangkan segmen nomer 7, 11, 15 dan 19 masuk dalam klasifikasi ‘sangat baik (very good). Tetapi di segmen nomor 2 dan 20 tidak terdapat kerusakan jalan. Berdasarkan hasil perhitungan dengan PCI, nilai perkerasan secara keseluruhan adalah 78,6. Ini berarti bahwa kondisi kerusakan jalan rata-rata masuk dalam klasifikasi ‘sangat bagus’ (very good).

This study aims to determine the causes and forms of road damage of the Trans Sulawesi road, Telluwanua District, KM 10 to KM 12, Palopo City. Damaged roads are one of the factors causing traffic accidents, especially at night. Road damage also has a direct impact, not only on the efficiency and effectiveness of the function of the road itself, but also on the road users. This study used a quantitative method through the application of the Pavement Condition Index (PCI) concept. The results showed that among the 20 segments, segment numbers 1, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 16, 17, and 18 were included in the 'perfect' (excellent) classification. While segments number 7, 11, 15 and 19 are included in the 'very good' classification. But in segments number 2 and 20 there is no road damage. Based on the results of calculations with PCI, the overall pavement value is 78.6. This means that the average road damage condition is classified as 'very good' (very good).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Akbar, S. J., Burhanuddin, B., & Jufriadi, J. (2021). Hubungan Nilai Cbr Dan Sand Cone Lapisan Pondasi Bawah Pada Perkerasan Lentur Jalan. Teras Jurnal, 5(1).

Bakri, M. D. (2020). Analisis Tebal Perkerasan Lentur Menggunakan Metode AASHTO 1993. Borneo Engineering: Jurnal Teknik Sipil, 4(1), 30-44.

Hadijah, I., & Putra, D. N. S. (2017). Analisa kerusakan perkerasan jalan ditinjau dari daya dukung tanah dan volume lalu lintas (Studi Kasus: Ruas Jalan Metro–Tanjung Kari di Kecamatan Sekampung Lampung Timur STA 10+ 600 s/d 11+ 600). TAPAK (Teknologi Aplikasi Konstruksi): Jurnal Program Studi Teknik Sipil, 7(1), 64-69.

Hilman Yumardhi., M.Jazir Alkas., Heri Susanto. (2018). Analisa Kerusakan Jalan Dengan Metode PCI dan Alternatif Penyelesaiannya. Teknik Sipil Universitas Mulawarman, Samarinda.

Ikhwanudin, I., & Yudaningrum, F. (2016). Metode Perbaikan Kerusakan Retak pada Ruas Jalan Kedungmundu–Metesih. Jurnal Ilmiah Teknosains, 2(2/Nov).

Jannah, R. L., Yermadona, H., & Dewi, S. (2022). Analisis Kerusakan Perkerasan Jalan Dengan Metoda Bina Marga Dan Pavement Condition Index (PCI)(Studi kasus: Jl. Lintas Sumatera Km 203-213). Ensiklopedia Research and Community Service Review, 1(2), 114-122.

Kalengkongan, L. O., Waani, J. E., & Rompis, S. Y. (2021). MODEL Hubungan Antara Ketidakrataan Permukaan Jalan Dengan Nilai Kerusakan Permukaan Jalan Pada Ruas Jalan Nasional di Kota Manado (Studi Kasus: Ruas Jalan Batas Kota Manado–Tomohon Dan Jalan Monginsidi). Jurnal Ilmiah Media Engineering, 11(2).

Karim, D. F., Rubasi, D. K. A. H., & Saleh, D. A. A. (2016). The road pavement condition index (PCI) evaluation and maintenance: a case study of Yemen. Organization, technology & management in construction: an international journal, 8(1), 1446-1455.

Kusumaningroem, T. T. (2019). Evaluasi Kerusakan Ruas Jalan dengan Menggunakan Metode Surface Distress Index (SDI)(Studi Kasus: Jalan Grompol–Jambangan, Karanganyar, Jawa Tengah) (Doctoral dissertation, UAJY).

Muhammad Fikri. (2016). Analisis Tingkat Kerusakan Jalan Lentur Dengan Metode Pavement Condition Index (PCI) Studi Kasus Ruas Jalan Poros LamasiWalenrang Kabupaten Luwu, Pena Teknik; Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik. Palopo.

Munggarani, N. A., & Wibowo, A. (2017). Kajian faktor-faktor penyebab kerusakan dini perkerasan jalan lentur dan pengaruhnya terhadap biaya penanganan. Jurnal Infrastruktur, 3(1), 9-18.

Nyuru, A. K., & Rahma, P. D. (2019). Studi Perkersan Jalan Dan Perbaikan Tanah Crack Pada Ruas Jalan Sitirejo Kecamatan Wagir Kabupaten Malang (STA 0+ 000–STA 1+ 000). eUREKA: Jurnal Penelitian Teknik Sipil dan Teknik Kimia, 3(2), 142-153.

Ola, F. B., Prasetya, M. C., Renwarin, M. R. P., Kitti, C., & Purwanto, F. (2020). Identifikasi tingkat kebisingan serta indikasi dampak desain barrier hunian di tepi jalan raya. ARTEKS: Jurnal Teknik Arsitektur, 5(1), 81-92.

Udiana, I. M., Saudale, A. R., & Pah, J. J. (2014). Analisa Faktor Penyebab Kerusakan Jalan (Studi Kasus Ruas Jalan WJ Lalamentik Dan Ruas Jalan Gor Flobamora). Jurnal Teknik Sipil, 3(1), 13-18.

Utama, R. M., & Farida, I. (2016). Evaluasi Kondisi Struktural Pada Jalan Berdasarkan Hubungan Antara Ketidakrataan Permukaan Jalan (IRI) dan Indeks Kondisi Jalan (RCI)(Studi Kasus Ruas Jalan Selajambe-Cibogo-Cibeet, Cianjur). Jurnal Konstruksi, 14(1).

Downloads

Published

2023-04-30