Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Singki, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang

Authors

  • Rivqa Musjhtahida Arsyad Magister Perencanaan Wilayah dan Kota Program Pascasarjana, Universitas Bosowa
  • Andi Muhibuddin Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Program Pascasarjana, Universitas Bosowa
  • Syafri Syafri Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Program Pascasarjana, Universitas Bosowa

DOI:

https://doi.org/10.35965/ursj.v5i1.1969

Keywords:

Pertanian, Alih Fungsi Lahan, Sosial Ekonomi, Enrekang

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola alih fungsi lahan pertanian, faktor yang mempengaruhi terjadinya alih fungsi lahan pertanian, serta merumuskan arahan pengendalian alih fungsi lahan pertanian di Desa Singki Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, yaitu Superimpose menggunakan proses overlay untuk menganalisis pola alih fungsi lahan, analisis jalur (path analysis) untuk mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan pertanian, serta analisis SWOT untuk merumuskan arahan pengendalian Alih  Fungsi Lahan di Desa Singki Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa pola perubahan penggunaan lahan di Desa Singki Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang Tahun 2011-2021 yang dominan terjadi adalah perubahan kawasan pertanian, hutan dan semak belukar menjadi kawasan terbangun. Variabel substruktur 1 yang signifikan terhadap alih fungsi lahan pertanian adalah perubahan penggunaan lahan, pendapatan masyarakat, dan sumber daya manusia. Adapun pada substruktur 2 yang signifikan yaitu pendapatan masyarakat, sumber daya manusia dan kelembagaan. Strategi yang diprioritaskan dalam pengendalian alih fungsi lahan pertanian di Desa Singki berada pada kuadran IV yaitu Strategi ST (mengindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal).

This study aimed to analyze the pattern of agricultural land conversion. These factors influence agrarian land conversion, and to examine strategies for controlling rural land conversion in Singki Village, Anggeraja District, Enrekang Regency. This research was conducted using several methods, superimposing using an overlay process to analyze the pattern of land use change, path analysis to determine the factors that cause agricultural land conversion, and SWOT analysis to examine strategies for controlling land conversion in Singki Village. Based on the results, it found that the pattern of land use change in Singki Village, Anggeraja District, Enrekang Regency in 2011-2021, which was dominant, was the change in agricultural, forest, and shrub areas into built-up areas. Substructure variable 1, which is significant to the conversion of agricultural land, was land use change, community income, and human resources. Substructure 2 is substantial as community income, human resources, and institutions. The prioritized strategy in controlling the conversion of agricultural land in Singki Village is in quadrant IV, ST Strategy (avoiding or reducing the impact of external threats).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Badoa, M. D., Kapantow, G. H. M., & Ruauw, E. (2018). Faktor–Faktor Penyebab Alih Fungsi Lahan Pertanian Di Kecamatan Tomohon Selatan Kota Tomohon. Agri-Sosioekonomi, 14(2), 195. https://doi.org/10.35791/agrsosek.14.2.2018.20583

Barlowe, R. (1978). Land Resource Economics. Prentice-Hall Inc. Englewood Cliffs, New Jersey.

Dewi, N. K., & Rudiarto, I. (2013). Identifikasi Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Daerah Pinggiran di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Jurnal Wilayah Dan Lingkungan, 1(2), 175–188.

Hardjowigeno, S., Subagyo, H., & Rayes, M. L. (2004). Morfologi dan klasifikasi tanah sawah. di dalam: Tanah sawah dan teknologi pengelolaannya. Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian, Bogor.

Kabupaten, M. B., & Raya, K. (2019). Cici Paramida, Emi Roslinda, Evy Wardenaar. 7, 1524–1538.

Kapantow, G. H. M. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian Di Kabupaten Minahasa Selatan. Cocos, 6(3).

Kurniasari, M., & Ariastita, P. G. (2014). Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian Sebagai Upaya Prediksi Perkembangan Lahan Pertanian di Kabupaten Lamongan. Jurnal Teknik Pomits, 3(2), C119–C124. http://www.ejurnal.its.ac.i d/index.php/teknik/article/view/7237

Lestari, T. (2009). Dampak konversi lahan pertanian bagi taraf hidup petani. Skripsi. Bogor. Institut Pertanian Bogor.

Lisdiyono, E. (2004). Penyimpangan Kebijakan Alih Fungsi Lahan Dalam Pelestarian Lingkungan Hidup dan Majalah Ilmiah Hukum dan Dinamika Masyarakat.

Ridwan, I. R. (2016). Faktor-Faktor Penyebab Dan Dampak Konversi Lahan Pertanian. In Jurnal Geografi Gea (Vol. 9, Issue 2). https://doi.org/10.17509/gea.v9i2.2448

Utomo, M. (1992). Alih fungsi lahan: Tinjauan analitis. Di dalam: Utomo M, Rifai E, Thahar A, editor. Pembangunan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan. Bandarlampung (ID): Universitas Lampung. Hal, 3.

Winoto, J. (2005). Kebijakan Pengendalian alih fungsi tanah pertanian dan implementasinya. Seminar Sehari Penanganan Konversi Lahan Dan Pencapaian Lahan Pertanian Abadi. Jakarta, 13

Downloads

Published

2022-12-30

How to Cite

Arsyad, R. M., Muhibuddin, A., & Syafri, S. (2022). Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Singki, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang. Urban and Regional Studies Journal, 5(1), 56–65. https://doi.org/10.35965/ursj.v5i1.1969

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 > >>