Pola Bermukim Masyarakat di Kawasan Rawan Bencana Banjir Kabupaten Luwu Utara

Authors

  • Suleman Patiung Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah VII Makassar
  • Batara Surya Program Studi Perencanaan Wilayah da Kota Program Pascasarjana, Universitas Bosowa
  • Syafri Syafri Program Studi Perencanaan Wilayah da Kota Program Pascasarjana, Universitas Bosowa

DOI:

https://doi.org/10.35965/ursj.v3i2.673

Keywords:

Pola Permukiman, Rawan Banjir, Luwu Utara

Abstract

Kawasan rawan banjir merupakan suatu ekosistem yang khas yang dapat di lihat dari berbagai sudut pandang. Adanya kondisi seperti ini sangat mempengaruhi pola permukiman masyarakat dalam mendukung pengembangan wilayah di Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan. Masyarakat Desa Pombakka umumnya mata pencaharian sebagai petani dan nelayan yang menghasilkan sumber sumber pangan bagi kebutuhan hidup masyarakat yang berada di sekitarnya secara khusus dan masyarakat di wilayah Luwu Raya pada umumnya. Pola Permukiman Masyarakat yang dapat menyesuaikan dengan kondisi wilayah yang sering dilanda banjir akibat meluapnya Sungai Rongkong  terutama pada musim penghujan mengakibatkan Sebagian permukiman masyarakat terendam banjir. Atas kondisi tersebut masyarakat di Desa Pombakka membuat pola permukiman yang sesuai dengan kondisi banjir tersebut..  Penelitian ini mengkaji mengenai pola permukiman masyarakat di Desa Pombakka yang sering dilanda banjir. Penelitian ini menggunakan teori yang mengkaji  Elemen Elemen permukiman (Man, Society, Nature, Network, Shells) yang memberikan kontribusi besar dalam penentuan pola permukiman yang digunakan oleh masyarakat agar sesuai dengan kondisi wilayah sekitar yang sering dilanda banjir.

Flood-prone areas are a unique ecosystem that can be seen from various perspectives. The existence of such conditions greatly affects the pattern of community settlements in supporting regional development in North Luwu Regency, South Sulawesi Province. The people of Pombakka Village generally work as farmers and fishermen who produce a source of food for the needs of the people living around them in particular and the people in Luwu Raya area in general. Community Settlement Patterns that can adapt to the conditions of areas that are often hit by flooding due to the overflowing of the Rongkong River, especially during the rainy season, have resulted in some community settlements being flooded. For this condition, people in Pombakka Village make settlement patterns that are in accordance with the flood conditions. This research examines the community settlement patterns in Pombakka Village which are often hit by floods. This research uses a theory that examines the elements of settlement elements (Man, Society, Nature, Network, Shells) which make a major contribution in determining the settlement patterns used by the community to suit the conditions of the surrounding area which is often hit by flooding.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Buraerah, M. F., Rasyidi, E. S., & Sandi, R. (2020). Pemetaan Perubahan Penggunaan Lahan Di Wilayah Kabupaten Takalar Tahun 1999-2019 Menggunakan Sistem Informasi Geografis. Ecosystem, 20(1).

Dani, E. T., Sitorus, S. R. P., & Munibah, K. (2017). Analisis Penggunaan Lahan dan Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Bogor. TATALOKA, 19(1), 40. https://doi.org/10.14710/tataloka.19.1.40-52

Doxiadis, Constantinos A. 1968. Ekistics An Introduction To The Science Of Human Settlements. London: Hutchinson Of London.

Hanif Zahran, M., Salim, A., & Budiharto, T. (2021). Arahan Mitigasi Bencana Kawasan Rawan Longsor Di Kabupaten Sinjai. Journal of Urban Planning Studies, 1(2), 196-203. https://doi.org/10.35965/jups.v1i2.37

MI, Taking. (2000). Studi Konsolidasi Lahan Perkotaan KelurahanTetebatu KecamatanPallangga Kota Sungguminasa.Universitas 45 Makassar.

MI, Taking. (2015). Perubahan Pemanfaatan Lahan dan Implikasinya dalam Pengendaliaan Ruang di Kawasan Perkotaan Sungguminasa. Universitas Bosowa.

Nasution. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.

Rasyidi, E. S., Sandi, R., & Buraerah, M. F. (2020). Monitoring Perubahan Suhu Ibu Kota Negara Tahun 1993-2019 Menggunakan Citra Satelit Landsat (Studi Kasus: Jakarta, Singapura, Kuala Lumpur Dan Bangkok). Ecosystem, 20(1), 50-58.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.

Sumaatmadja, Nursid. 1981. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Bandung : Alumni.

Surya, B., Hadijah, H., Suriani, S., Baharuddin, B., Fitriyah, A. T., Menne, F., & Rasyidi, E. S. (2020). Spatial Transformation of a New City in 2006–2020: Perspectives on the Spatial Dynamics, Environmental Quality Degradation, and Socioeconomic Sustainability of Local Communities in Makassar City, Indonesia. Land, 9(9), 324.

Turner, John FC. 1972. Freedom to Build, Dweller Control of the Housing Process, The Macmillan Company, New York.

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang “Perumahan dan Permukiman.

Yudohusodo, Siswono. 1991. Rumah Untuk Seluruh Rakyat, Direktorat Jendral Cipta Karya, Jakarta

Yudohusodo, Siswono, 1991, Tumbuhnya Permukiman-Permukiman Liar di Kawasan Perkotaan, JIIS. Nomor. 1.

Downloads

Published

2021-06-20

How to Cite

Patiung, S., Surya, B., & Syafri, S. (2021). Pola Bermukim Masyarakat di Kawasan Rawan Bencana Banjir Kabupaten Luwu Utara. Urban and Regional Studies Journal, 3(2), 95–101. https://doi.org/10.35965/ursj.v3i2.673

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 > >>