Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan Daerah Resapan Air Menjadi Lahan Terbangun di Kota Makassar

Authors

  • Azwin Arman Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Makassar
  • Rudi Latief Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Program Pascasarjana, Universitas Bosowa
  • M. Arif Nasution Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Program Pascasarjana, Universitas Bosowa

DOI:

https://doi.org/10.35965/ursj.v6i2.4495

Keywords:

Pengendalian Alih Fungsi Lahan, Daerah Resapan Air, Lahan Terbangun, Kawasan Perkotaan

Abstract

Semakin bertambahnya perubahan fungsi lahan daerah resapan air menjadi kawasan terbangun di Kelurahan Kapasa Dan Kelurahan Parangloe, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar disebabkan oleh adanya aspek Daya Tarik Tapak, kemudahan Fungsional/Aksesibilitas, Pertumbuhan Penduduk dan Tingkat Urbanisasi yang mempengaruhi semakin terjadinya perubahan fungsi lahan di lokasi penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab bertambahnya perubahan fungsi lahan daerah resapan air menjadi kawasan terbangun dan untuk mengetahui strategi pengendalian alih fungsi lahan daerah resapan air menjadi kawasan  terbangun di Kelurahan Kapasa dan Parangloe, Kecamatan  Tamalanrea, Kota Makassar. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif untuk menjawab faktor penyebab perubahan fungsi lahan daerah resapan air menjadi kawasan terbangun di Kelurahan Kapasa Dan Kelurahan Parangloe, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar dipergunakan analisis Path untuk mengetahui variabel yang berpengaruh terhadap perubahan fungsi lahan. Sedangkan untuk  menjawab strategi pengendalian terhadap perubahan fungsi lahan daerah resapan air menjadi kawasan terbangun di Kelurahan Kapasa dan Parangloe, Kecamatan  Tamalanrea, Kota Makassar dipergunakan analisis SWOT untuk mengetahui strategi pengendalian. Kedepannya diperlukan adanya strategi pengendalian alih fungsi lahan daerah resapan air menjadi kawasan terbangun di Kelurahan Kapasa Dan Kelurahan Parangloe, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar dengan memanfaatkan strategi pengendalian berdasarkan kebijakan terkait status kawasan lindung untuk meminimalisir terjadinya alih fungsi lahan di Kelurahan Kapasa Dan Kelurahan Parangloe, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar.

The increasing change in the land function of water catchment areas into built-up areas in Kapasa Village and Parangloe Village, Tamalanrea District, Makassar City is caused by the aspects of Site Attractiveness, Functional Ease/Accessibility, Population Growth and Urbanization Level which influence the increasing change in land function at the location. study. The aim of this research is to determine the causes of increasing changes in the land function of water catchment areas to built-up areas and to find out strategies for controlling changes in the land function of water catchment areas to built-up areas in Kapasa Village and Parangloe Village, Tamalanrea District, Makassar City. This research is a quantitative study to answer the factors that cause changes in the land function of water catchment areas to become built-up areas in Kapasa Village and Parangloe Village, Tamalanrea District, Makassar City. Path analysis is used to determine the variables that influence changes in land function. Meanwhile, to answer the control strategy for changing the land function of a water catchment area into a built-up area in Kapasa Village and Parangloe Village, Tamalanrea District, Makassar City, a SWOT analysis was used to determine the control strategy. In the future, there is a need for direction to control changes in the land function of water catchment areas into built-up areas in Kapasa Village and Parangloe Village, Tamalanrea District, Makassar City by utilizing control strategies based on policies related to protected area status to minimize changes in land function in Kapasa Village and Parangloe Village, District Tamalanrea, Makassar City.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Irian, A. (2013). Pemanfaatan Lahan dan Dampaknya terhadap Sistem Hidrologi. Jakarta: PT Bina Aksara.

Lestari, S. (2009). Konversi Lahan: Proses dan Dampaknya. Bandung: Pustaka Buana.

Lisdiyono, E. (2004). Alih Fungsi Lahan dalam Pelaksanaan Pembangunan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Prihatin, R. B. (2017). Dampak Alih Fungsi Lahan terhadap Resapan Air. Jakarta: Nuansa Cendekia.

Ridwan, I. R. (2016). Konversi Lahan dan Permasalahannya. Jakarta: Gramedia Widiasarana.

Rachman, A. (2020). "Impact of Land Use Change on Urban Flood Risk in Indonesia." Journal of Urban Planning and Development, 146(2), 04020023.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Simbolon, R. (1999). Analisis Strategis dengan Pendekatan SWOT. Jakarta: Pustaka Buana.

Utami, R., Santoso, H., & Pramudya, A. (2019). "Effects of Agricultural Land Conversion on Food Security in West Java." Agricultural Economics Review, 15(1), 112-130.

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

Wright, S. (1934). "The Method of Path Coefficients." The Annals of Mathematical Statistics, 5(3), 161-215.

Downloads

Published

2024-06-30

How to Cite

Arman, A., Latief , R. ., & Nasution , M. A. . (2024). Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan Daerah Resapan Air Menjadi Lahan Terbangun di Kota Makassar. Urban and Regional Studies Journal, 6(2), 278–286. https://doi.org/10.35965/ursj.v6i2.4495

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>