IMPLEMENTASI INTERNATIONAL LABOUR ORGANIZATION CONVENTION 182 TAHUN 1999 TENTANG PENGHAPUSAN BENTUK PEKERJAAN TERBURUK ANAK JALANAN DI KOTA MAKASSAR
IMPLEMENTATION OF INTERNATIONAL LABOR ORGANIZATION CONVENTION 182 1999 REGARDING THE Abolition of the Worst Forms of Work STREET CHILDREN IN MAKASSAR CITY
Keywords:
Elimination, World Child Labor, Street ChildrenAbstract
This study aims to determine: 1) To what extent is the implementation of the 182 Year International Labor Organization (ILO) Convention Konvensi1999 on the worst forms of street child work in Makassar City; 2) Program Realization Street Children Developmentin Makassar City.
The research method used is empirical normative research. Research location in Makassar City. Techniques and data collection through literature and interviews. Research results, 1) Implementation International Labor Organization Convention 182 of 1999 which was passed into Law No.1 of 2000 is not Indonesia's last step in fulfilling legal protection for children. The protection provided by the government is further realized by the existence of Article 74 of Law No. 13 of 2003 concerning Manpower and Law No. 23 of 2002 concerning Child Protection but was changed to Law No. 35 Year 2014. 2) The realization of Makassar City government programs, namelycontinued development, social rehabilitation efforts, exploitation, empowerment, further guidance, and community participation.
References
Hasan, Y. A., & SH, M. (2020). Hukum Laut Konservasi Sumber Ikan Di Indonesia. Prenada Media.
Tompo R. 2016.Advokasi Anak Jalanan di Makassar. MediaQita Foundation. Makassar.
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2000 tentang Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 182 Mengenai Pelarangan dan Tindakan Segala Penghapusan Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk Pada Anak Tahun 1999
Undang–Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pembinaan Anak Jalanan, Gelandangan, Pengemis dan Pengamen di Kota Makassar.
Fayelixie Keshia Amanda & Siti Zubaidah. ANALISIS PENJATUHAN TINDAKAN TERHADAP ANAK YANG MENGAKSES SISTEM ELEKTRONIK TANPA HAK (STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR 52/Pid.Sus-Anak/2019/PN Mks). Clavia : Journal Of Law, Vol 19 No. 1 (Maret 2021).hal 2. https://journal.unibos.ac.id/clavia/article/view/627/234 . Diakses tanggal 27 Juli 2021
Darious Mahendra, N., Landra, P. T. C., & Wisanjaya, I. G. P. E. IMPLEMENTASI KONVENSI ILO NOMOR 182 TAHUN 1999 DALAM MENANGGULANGI PERMASALAHAN PEKERJA ANAK KORBAN PERDAGANGAN MANUSIA DI INDONESIA. https://ojs.unud.ac.id/index.php/Kerthanegara/article/view/36792 . Diakses tanggal 20 Juni 2021
Renggong, R. (2016). Hukum pidana khusus: memahami delik-delik di luar KUHP. Kencana.
Sakman, S. (2017). STUDI TENTANG ANAK JALANAN (Tinjauan Implementasi Perda Kota Makassar Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pembinaan Anak Jalanan, Gelandangan, Pengemis, dan Pengamen di Kota Makassar). SUPREMASI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya, 11 (2). https://ojs.unm.ac.id/supremasi/article/view/2816 . Diakses tanggal 2 Januari 2021
Widianto, A., Mas, M., & Hasan, Y. A. (2019). EFEKTIVITAS PERLINDUNGAN ANAK YANG MELAKUKAN PENCURIAN DENGAN KEKERASAN DI KOTA MAKASSAR (STUDI KASUS PADA POLRESTABES MAKASSAR). Indonesian Journal of Legality of Law, 2(1). https://postgraduate.universitasbosowa.ac.id/index.php/ijlf/article/view/177. Diakses tanggal 16 Juli 2021