Kemandirian Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Sekolah Dasar Di Kecamatan Soreang Kota Parepare
DOI:
https://doi.org/10.35965/bje.v4i1.3888Keywords:
Kemandirian Belajar, Motivasi Belajar, Hasil Belajar IPAAbstract
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SDN di Kecamatan Soreang Kota Parepare, mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SDN di Kecamatan Soreang Kota Parepare dan mengetahui pengaruh kemandirian belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SDN di Kecamatan Soreang Kota Parepare. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan pendekatan expost facto. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD di Kecamatan Soreang Kota Parepare. Jumlah sampel dalam penelitian ini ada 60 siswa.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) emandirian belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SDN di Kecamatan Soreang Kota Parepare. Hal ini terlihat dari analisis data yang menunjukkan adanya hubungan positif antara tingkat kemandirian belajar dengan skor hasil belajar IPA. Besar sumbangan kemandirian belajar terhadap hasil belajar sebesar 35% dan sisanya sebesar 65% disumbang oleh variabel-variabel lain selain kemandirian belajar, (2) motivasi belajar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SDN di Kecamatan Soreang Kota Parepare. Temuan ini menunjukkan bahwa tingkat motivasi belajar siswa berhubungan positif dengan tingkat keberhasilan belajar mereka dalam mata pelajaran IPA. Besar sumbangan motivasi belajar terhadap hasil belajar sebesar 82% dan sisanya sebesar 18% disumbang oleh variabel-variabel lain selain motivasi belajar, (3) kemandirian belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V di SDN di Kecamatan Soreang, Kota Parepare. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat siswa memiliki kombinasi yang baik antara motivasi belajar dan kemandirian belajar, maka hasil belajar IPA meningkat. Besar sumbangan motivasi dan kemandirian belajar terhadap hasil belajar sebesar 82% dan sisanya sebesar 18% disumbang oleh variabel-variabel lain selain motivasi dan kemandirian belajar. Motivasi belajar lebih dominan dalam mempengaruhi hasil belajar siswa daripada kemandirian. Oleh karena itu, untuk meningkatkan hasil belajar, fokus lebih diberikan pada meningkatkan motivasi siswa. Siswa yang termotivasi cenderung mencapai hasil belajar yang lebih baik dalam mata pelajaran IPA.
The objectives of this study are: (1) to determine the influence of learning independence on the science learning outcomes of fifth-grade students at elementary schools in Soreang District, Parepare City, (2) to ascertain the influence of learning motivation on the science learning outcomes of fifth-grade students at elementary schools in Soreang District, Parepare City, and (3) to investigate the combined influence of learning independence and learning motivation on the science learning outcomes of fifth-grade students at elementary schools in Soreang District, Parepare City. This research employs a quantitative approach with an ex post facto design. The population for this study consists of fifth-grade students at elementary schools in Soreang District, Parepare City. The sample size for this study is 60 students. The results of this study indicate that (1) learning independence significantly influences the science learning outcomes of fifth-grade students at elementary schools in Soreang District, Parepare City. This is evident from the data analysis, which shows a positive relationship between the level of learning independence and the scores of science learning outcomes. The contribution of learning independence to learning outcomes is 35%, while the remaining 65% is contributed by variables other than learning independence. (2) Learning motivation has a significant influence on the science learning outcomes of fifth-grade students at elementary schools in Soreang District, Parepare City. This finding demonstrates that the level of students' learning motivation is positively associated with their success in learning science. The contribution of learning motivation to learning outcomes is 82%, while the remaining 18% is contributed by variables other than learning motivation. (3) Learning independence and learning motivation together influence the science learning outcomes of fifth-grade students at elementary schools in Soreang District, Parepare City. The results of the study indicate that when students have a good combination of learning motivation and learning independence, their science learning outcomes improve. The contribution of motivation and learning independence to learning outcomes is 82% and the remaining 18% is contributed by other variables besides motivation and learning independence. Learning motivation is more dominant in influencing student learning outcomes than independence. Therefore, to improve learning outcomes, more focus is given to improving student motivation. Motivated students tend to achieve better learning outcomes in science subjects.
Downloads
References
Abdul, H. (2007). Belajar dan Pembelajaran. Badan Penerbit UNM.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka Cipta.
Benjamin, B. (1966). Taxonomy Of Educational Objectives. University Of Chicago.
Daryanto, Darmiatun, S., & Bintoro, H. (2013). Implementasi pendidikan karakter di sekolah. Dava Media.
Desmita. (2014). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. PT Remaja Rosdakarya.
Dewi, N., Asifa, S. N., & Zanthy, L. S. (2020). Pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika. PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 9(1), 48–54.
Fithriyah, R., Wibowo, S., & Octavia, R. U. (2021). Pengaruh Model Discovery Learning dan Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa di Sekolah Dasar. EDUKATIF: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(4), 1907–1914.
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23 (8th ed.). Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hamalik, O. (2014). Psikologi Belajar Mengajar. Sinar Baru Algesindo.
Jupriyanto, J. (2018). Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas Iv. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 5(2), 105. https://doi.org/10.30659/pendas.5.2.105-111
Kanah, I., & Mardiani, D. (2022). Kemampuan Komunikasi dan Kemandirian Belajar Siswa Melalui Problem Based Learning dan Discovery Learning. PLUSMINUS: Jurnal Pendidikan Matematika, 2(2), 255–264.
Kozma, R. B., Belle, L. W., & Williams, G. W. (1978). Instructional Techniques in Higher Education. Educational Technology Publications.
Mu’tadin. (2002). Kemandirian Sebagai Kebutuhan Psikologi Remaja. Rineka Cipta.
Munandar, U. (2009). Pengembangan kreativitas anak berbakat. Rineka Cipta.
Nurhayati, Elis. (2017). Penerapan Scaffolding untuk Pencapaian Kemandirian Belajar Siswa. Jurnal Penelitian Pendidikan Dan Pengajaran Matematika, 3(1), 21–26.
Nurhayati, Eti. (2011). Psikologi Pendidikan Inovatif. Pustaka Pelajar.
Nurkancana, W. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Usaha Nasional.
Pahrudin, A., & Pratiwi, D. D. (2019). Pendekatan Saintifik dalam Implementasi K-13 & Dampaknya Terhadap Kualitas Proses & Hasil Pembelajaran. Pustaka Ali Imron.
Rachmatika, T., Sumantri, M. S., Purwanto, A., Wicaksono, J. W., Arif, A., & Iasha, V. (2021). Pengaruh Model Pembelajaran Dan Kemandirian Belajar Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis IPA Siswa Kelas V SDN Di Jakarta Timur. Buana Pendidikan, 17(1), 59–69.
Rahardja, U. T. (2000). Pengantar Pendidikan. Rineka Cipta.
Ramhan, S. (2021). Pentingnya Motivasi Belajar dalam Meningkatkan Hasil Belajar. Merdeka Belajar Dalam Menyambut Era Masyarakat 5.0, November, 289–302.
Rustaman, N. (2011). Materi dan pembelajaran IPA SD. Universitas Terbuka.
Sagala, S. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta.
Sanjaya, W. (2013). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana.
Sari, N. L., Yunus, M., & Hamid, S. (2021). Pengaruh Media Pembelajaran Damdas Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Tematik Melalui Metode Course Review Horay Di Kecamatan Tallo Kota Makassar. Bosowa Journal of Education, 2(1), 82-87.
Sardiman, A. M. (2018). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada.
Schunk, D. H., & Zimmerman, B. (2012). Motivation and Self-Regulated Learning: Theory, Research and Applications. Routledge.
Slameto. (2015). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta.
Sudjana, N. (2016). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT Remaja Rosdakarya.
Suparno. (2001). Teori Perkembangan Kognitif Jean Pieget. Pustaka Pelajar.
Susanto, A. (2016). Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Prenada Media.
Thursan, H. (2005). Belajar Secara Efektif. Puspa Swara.
Uki, F., & Ilham, A. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran Dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar di SDN 03 Limboto Barat Kab. Gorontalo. Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 6(1), 89–95.
Uno, H. B. (2012). Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Bumi Aksara.
Uno, H. B. (2016). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Bumi Aksara.
Uno, H. B. (2017). Teori Motivasi dan Pengukurannya (Analisis di Bidang Pendidikan. Bumi Aksara.
Wahyudi, M., & Wulandari, I. G. A. A. (2021). Kontribusi Gaya Kognitif dan Sikap Ilmiah Terhadap Kompetensi Pengetahuan IPA. Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan, 5(1), 17–25.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Darmawati Pattah, Syahria Madjid, Agustinus Jarak Patandean
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.